TNews, KOTA GORONTALO – Setoran pajak dan retribusi daerah Kota Gorontalo, masih minim. Hingga 31 Oktober 2022, dari target Rp269 juta lebih, realisasinya Rp 162 juta lebih atau 60,52 persen.
Sedangkan retribusi daerah kata Wali Kota Gorontalo, Marten Taha, dari target Rp43 juta lebih, sampai dengan 31 Oktober 2022 realisasinya mencapai Rp27 juta lebih atau 63.53 persen.
“Realisasi ini belum memenuhi apa yang telah ditargetkan, namun perlu dipahami bahwa, dengan kondisi akibat kelesuan ekonomi, tentu saja memberikan pengaruh terhadap hampir seluruh sektor ekonomi masyarakat dan pemerintah,” kata Walikota dalam Bimtek Pemeriksaan Pajak Daerah dan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Kota Gorontalo, Selasa (15/11/2022).
Antisipasi hal tersebut, Marten mengambil langkah intensif, terutama meningkatkan kualitas SDM pengelola keuangan, mendorong pelaku UMKM hingga peningkatan layanan online Pemungutan Pajak.
“Mekanisme online system, para pelaku usaha sebagai wajib pajak dan retribusi dapat melakukan pelaporan dan penyetoran pajak tanpa harus datang ke tempat pelayanan pajak daerah,” ungkap Walikota.
Selain masih banyaknya wajib pajak dan retribusi yang belum bahkan tidak patuh dengan kewajiban pembayaran pajak ini, Walikota juga mengaku, perlu untuk melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap hasil-hasil pemungutan pajak dan retribusi daerah ini.
Pemutakhiran data juga menurut Marten, penting dilakukan oleh pemerintah daerah terhadap seluruh tanah dan bangunan yang ada di Kota Gorontalo.
Marten berharap, bimtek yang diikuti seluruh tenaga kerja dari Badang Pengelolaan Keuangan Kota Gorontalo ini, dapat memaksimalkan kinerja dalam pengelolaan pajak dan retribusi daerah.
Reporter : Gean Bagit
