TNews, PENDIDIKAN – Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Vokasi Kemendibudristek kembali menyelenggarakan program Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pusat Keunggulan (PK) Skema Pemadanan Dukungan (SPD) tahun 2023.
Program SMK PK SPD merupakan mekanisme pengembangan SMK PK yang berbasis kemitraan dan penyelarasan dengan partisipasi dari dunia usaha dunia industri (DUDI) yang didukung pendanaan dari APBN dan investasi DUDI.
Melalui program tersebut, akan terjalin kemitraan yang lebih terukur antara DUDI dengan SMK.
Plt. Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Saryadi mengatakan sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki pendidikan vokasi bisa menguatkan daya saing ekonomi bangsa.
“Tahun ini program SMK PK SPD telah berhasil menggandeng total 349 industri dan 373 SMK dengan komitmen investasi sebesar Rp 439,25 miliar,” kata Saryadi dalam diskusi media di kantor Kemendikbudristek, Jumat (2/12).
Sasaran program SMK PK SPD ini adalah SMK, SMK Pusat Keunggulan (SMK PK), perguruan tinggi, DUDI, pemerintah daerah (pemda), dan masyarakat penyelenggara pendidikan.
Saryadi menyampaikan peran pemda tentu dibutuhkan dalam program ini lantaran memiliki skema masing-masing dalam mendukung kemajuan SMK di daerahnya.
Untuk itu, pihaknya berharap seluruh pemda membantu keberhasilan program ini dengan mengusulkan SMK mana saja yang sesuai dengan ketentuan SMK PK.
Di sisi lain, penyelenggaraan program SMK PK SPD ini pun mendapatkan respons positif dari DUDI. Salah satu industri yang telah bekerja sama dalam program ini, yakni PT.
Tera Data Indonusa (Axioo) mengakui program SMK PK SPD dapat memangkas biaya pelatihan atau training bagi karyawan baru. Pihaknya pun menyambut baik program ini dan meyakini SMK adalah gudang SDM bagi Indonesia.
“Program ini sangat bermanfaat sekali, di tahun 2021-2022 ada 1.000 siswa yang mengikuti Praktik Kerja Lapangan (PKL) di tempat kami,” ujar Director Axioo Class Program – PT Tera Data Indonusa, Timmy Theopelus.
Adanya kebijakan Super Tax Deduction (STD) dari pemerintah juga sangat menguntungkan Axioo. Efek sosial pun mereka rasakan dengan diberikan kemudahan dalam pencarian SDM.
Sementara itu, Konsorsium Pengusaha Peduli Vokasi RI yang diwakili oleh Primadi Serad meyakini vokasi menjadi salah satu jalan agar bangsa ini memiliki pendapatan yang meningkat.
Hal itu dapat terwujud apabila kualitas SDM juga meningkat. Untuk itu, pihaknya pun telah menyiapkan Rp 50 miliar untuk pendanaan pada 2022 hingga 2023.
“Misi kami agar lulusan SMK memiliki penghasilan di atas Upah Minimum Regional (UMR),” ujarnya.
Caranya, kata Primadi, melakukan penyesuaian kurikulumnya dengan industri. Kemudian, melatih guru-gurunya sehingga mampu mengajar sesuai kurikulum yang dikehendaki. Lalu, membantu pada bidang infrastrukturnya hingga teaching factory.
Sementara itu, salah satu SMK yang telah menjalankan program SMK PK SPD mengakui program tersebut membuat pihak SMK menjadi lebih siap menyiapkan siswa-siswinya untuk masuk ke dunia kerja. Kemitraan dengan DUDI pun menjadi lebih erat.
Kepala Sekolah Pengampu Program SMK (SMK Jaya Buana) Aan Angsori mengatakan perubahan terlihat pada penggunaan kurikulum di sekolahnya.
“Sebelum ada program SMK PK SPD, kami hanya menggunakan Kurikulum Merdeka. Setelah dipadankan dengan industri, kami memiliki sistem bernama Super Power Blok, yang dalam satu minggu terdapat materi pelajaran didampingi langsung oleh industri,” imbuh Aang.
Pendaftaran program SMK PK SPD tahun 2023 telah dibuka mulai 17 November 2022 hingga minggu kedua Januari 2023. Kemendikbudristek menargetkan tahun depan setidaknya terdapat 250 SMK eligible untuk mengikuti pemadanan pada 2023.
Informasi lebih lanjut, lini masa, dan pendaftaran program SMK PK SPD dapat diakses di laman http://smk.kemdikbud.go.id/smkpk.
Sumber: jpnn.com