TNews, BUDAYA – Sekian banyak tradisi dan budaya Gorontalo yang disebut-sebut terancam punah. Dua di antaranya ada Dulialo dan Dembulo.
Menurut Ali Mobiliu, Dulialo adalah budaya Gorontalo untuk menghibur keluarga yang berduka.
Ini merupakan tradisi para tetangga dan keluarga di hari pertama kedukaan. Biasanya masyarakat berbondong-bondong datang di kediaman kedukaan dengan membawa berbagai bahan-bahan masakan, seperti beras, rempah, sayuran serta lauk pauk lainnya.
Apa yang dibawa oleh para tetangga dan kerabat ini lalu dimasak bersama dan disajikan kepada keluarga yang berduka serta para pelayat.
“Wujud nyata tradisi dulialo ini dapat dilakukan oleh kaum Ibu-ibu untuk membawa bahan-bahan makanan untuk dimasak di rumah keluarga yang berduka.” jelasnya, (19/12/2022)
Lanjut Pemerhati budaya Gorontalo itu, Dulialo sangatlah penting dilakukan, karena keluarga yang berduka masih terpukul atas kehilangan anggota keluarganya.
“Sehingga tidak memungkinkan menyajikan makanan bagi para pelayat terutama keluarga pelayat yang berasal dari kampung yang jauh,” katanya.
Tradisi ini satu bukti betapa kentalnya rasa kekeluargaan dan kegotong royongan di Gorontalo untuk saling meringankan beban antar satu sama lain.
Lanjutnya, selain Dulialo ada juga yang disebut Dembulo. Kurang lebih sama, bedanya yang dibawa oleh tetangga adalah makan yang sudah dimasak atau siap disajikan.
Ini pun dilakukan guna meringankan beban keluarga, terutama dilakukan oleh kaum ibu.
Menurut Ali, Tradisi ini mulai hilang di Gorontalo, terkadang para pelayat hanya datang sekadar melayat dan setelah itu kembali ke rumah masing-masing hingga datang Kembali saat doa arwah hari ke lima, atau ke tujuh.
Ali mengaku, penting untuk menghidupkan kembali dua tradisi ini di masyarakat Gorontalo.
“Ini untuk mengokohkan semangat kekeluargaan dan kegotong royongan, sebagai manifestasi dari memupuk rasa kemanusiaan.” katanya.