Bukan Minuman Bersoda yang Picu Diabetes, Melainkan Hal Ini

0
60
Ilustrasi Minuman Bersoda (Foto: Tribun)

TNews, KESEHATAN – Minuman bersoda dengan tambahan gula atau yang biasa dikenal dengan soft drink dikenal berbahaya untuk kesehatan jika dikonsumsi terlalu sering.

Tengok saja aktris Suti Karno yang harus mengidap diabetes selama belasan tahun karena kebiasaan mengonsumsi minuman manis bersoda sebelumnya. Penyakit itu bahkan membuat kakinya terpaksa diamputasi.

Lantas, apakah benar konsumsi minuman bersoda terlalu sering bisa picu masalah kesehatan?

Dokter spesialis gizi dan nutrisi Inge Permadhi mengatakan bahwa pada dasarnya minuman bersoda atau berkarbonasi tidak berbahaya bagi kesehatan. Asalkan, dikonsumsi tanpa tambahan gula.

“Kalau cuma air yang ditambahkan gas karbon dioksida itu enggak jadi masalah. Hal yang jadi masalah adalah apabila yang bersoda itu dikaitkan dengan soft drink karena dia berisi gula,” ucap Inge Senin (26/12).

Air berkarbonasi yang dimaksud oleh Inge adalah sparkling water. Nama terakhir adalah air yang secara alami berkarbonasi, gelembungnya berasal dari mata air asli atau dari sumur dengan karbonasi alami.

Hal yang sama juga berlaku pada minuman lain seperti teh atau kopi tanpa gula. Banyak orang lebih memilih minum teh atau gula karena tak menyukai rasa dari air putih.

“Saya tidak pernah minum air putih karena saya enggak suka rasanya. Tapi saya suka air yang ada sensasi sodanya, tapi tanpa gula. Nah, kalau tanpa gula itu bukan jadi masalah,” lanjutnya.

Intinya, menurut Inge, bukan soda yang jadi masalah, melainkan kandungan gula yang ada di dalam soft drink.

“Banyaknya gula yang masuk ke dalam tubuh akan menyebabkan pengeluaran insulin yang dikeluarkan oleh pankreas,” jelas Inge.

Konsumsi minuman bergula berkali-kali yang dilakukan setiap hari hingga bertahun-tahun, lanjut Inge, akan membuat pankreas kelelahan untuk memproduksi insulin. Hal ini-lah yang bisa memicu penyakit diabetes.

“Insulin bekerja seperti kunci yang membuka sel supaya mereka bisa mengonsumsi gula yang beredar di sirkulasi darah. Tapi lama-lama dia lelah. Kalau sudah lelah, ini adalah awal terjadinya diabetes melitus,” jelasnya.

Sumber: Sehatqu.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.