TOTABUANEWS, KOTAMOBAGU – Pemerintah Kota Kotamobagu melalui Dinas Perhubungan Pariwisata, Komunikasi dan Informasi (Dishubparkominfo) berencana akan membatasi keberadaan bentor yang banyak beropersi di wilayah Kota Kotamobagu.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dishubparkominfo Kotamobagu Moch Agung Adati ST Msi, Minggu (26/07) kemarin. Menurut Adati, keberadaan Bentor saat ini banyak dari luar daerah, sehingga perlu dilakukan pendataan dan pembatasan, guna mengatasi kesemrawutan pusat kota, dan tentu saja ini tidak bersesuaian dengan Konsep Kota Model Jasa.
Dijelaskannya, jika mengacu pada pendataan dan izin yang dikeluarkan oleh Dinas Perhubungan pada tahun 2014 lalu, maka jumlah Bentor mencapai 1.300 unit saja. Dan untuk jumlah sebanyak itu, harusnya jalanan di kotamobagu tidak seperti saat ini.
“Setelah dilakukan evaluasi, keberadaan bentor di Kotamobagu ternyata dari luar daerah sangat banyak yang masuk di wilayah Kota dan beroperasi. Inilah salah satu penyebab kenapa jalanan di Kotamobagu sering mengalami kemacetan, terlebih di pusat kota,” tutur Adati.
Sementara itu, warga masyarakat pemilik Kendaraan Bentor yang ada di Kotamobagu, mengetahui adanya pembatasan sekaligus pelarangan pada bentor yang datang dari luar daerah, mendukung sepenuhnya. Salah satunya adalah Andi Mamonto, warga Kelurahan Poyowa Besar. “Jika benar ada rencana pemerintah seperti itu, maka kami sangat mendukung. Sebab ini akan menguntungkan bagi kami di Kotamobagu. Harusnya memang jika ada bentor dari luar daerah, sebaiknya menurunkan penumpangnya diperbatasan saja,” ujar Andi
