TNews, Manado Sulawesi Utara – Pariwisata di kota Manado menurut kepala dinas Pariwisata kota Manado Esther Mamangkey, Senin (20/02/2023) sudah mulai bergairah kembali, pasca mengalami keterpurukan akibat pandemi Covid19.
Saat pandemi kata Esther, contohnya beberapa jalur penerbangan yang merupakan penyumbang kunjungan wisatawan ke Bunaken dan beberapa tujuan wisata di Manado terpaksa harus tutup, akibat kebijakan pembatasan kunjungan, even serta program pengembangan pariwista yang dibatalkan. Bahkan dukungan dana pemerintah pusat juga praktis tidak ada, karena dipusatkan kepada percepatan penanganan dan penanggulangan Covid19 sebagai bencana non alam.
“Saat itu, kita ketahui bersama, terjadi pembatasan kunjungan, sehingga praktis menyebabkan tidak ada wisatawan yang berkunjung, bahkan tidak ada even pariwisata yang menyebabkan kerumuman yang dilaksanakan,” jelas Esther.
Namun lanjut Esther, berkat kegigihan Walikota dan Wakil Walikota bapak Andrei Angouw, SE dan bapak Richard Sualang yang bersinergi dengan pemerintah Provinsi Sulut, Gubernur bapak Olly Dondokambey dan wakil gubernur bapak Steven Kandouw, konektivitas penerbangan sekaligus akses masuk wisatawan ke Manado terbuka.
“Saat ini kami akan menindaklanjuti peluang kepariwisataan di kota Manado, dengan terbukanya jalur penerbangan langsung dari Jepang ke Manado. Dinas Pariwisata kota Manado dalam waktu dekat akan mengirimkan perwakilan ke Jepang, salah satu tujuannya adalah untuk lebih meyakinkan lagi pelaku usaha perjalanan di Jepang, untuk menggaet wisatawan mereka, sehingga tertarik dan datang ke Manado. Tentunya kita sebagai tuan rumah harus segera berbenah dengan fasilitas-fasilitas penunjang dan memfasilitasi even-even berskala kecil tetapi dilakukan secara massif oleh penggiat-penggiat pariwisata di daerah ini. Namun yang tak kalah pentingnya adalah kesiapan mental kita dalam menyambut wisatawan yang sudah tentu berbeda budaya ini,” ujarnya.
Esther juga membeberkan serangkaian program dan even pariwisata yang nantinya dilaksanakan, walaupun diakui pemerintah kota Manado memiliki keterbatasan anggaran.
“Kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk menggunakan alokasi anggaran yang tidak besar, namun memiliki dampak yang dapat dirasakan oleh masyarakat kota, dengan program dan pelatihan serta pembenahan fasilitas penunjang pariwisata. Namun kami sadar bahwa ini adalah kerja bersama, sehingga support serta topangan dan peran serta aktiv semua komponen masyarakat, terutama yang terhubung langsung dengan pariwisata sangat dibutuhkan,” tutup kepala dinas. (Penulis Meiyer Tanod)