Perjuangan P3BMR Dinilai Hanya ‘Setengah Hati’

0
305
Panitia PBMR (P3BMR) saat berada di Jakarta (Senin 21/04) beberap waktu lalu
Panitia PBMR (P3BMR) saat berada di Jakarta (Senin 21/04) beberap waktu lalu
Panitia PBMR (P3BMR) saat berada di Jakarta (Senin 21/04) beberap waktu lalu

TOTABUANEWS, KOTAMOBAGU – Belum terwujudnya cita-cita rakyat Bolaang Mongondow Raya (BMR) untuk membentuk satu daerah otonom baru (DOB) Provinsi Bolaang Mongondow Raya (PBMR), melahirkan bebagai komentar dari sejumlahn tokoh masyarakat BMR.

Syamsuri Manoppo kepada Totabuanews, menilai belum terbentuknya PBMR salah satu faktor adalah kineja dan perjungan panitia PBMR (P3BMR) hanya ‘setenga hati’.

Salah satu contoh kata Manoppo, kurangnya sosialisasi P3BMR kepada masyarakat, sehingga terkesan perjuangan untuk membentuk PBMR hanya milik para elit. “Rakyat tidak dilibatkan, kita harus berkaca pada Gorontalo. Pembentukan provinsi Gorontalo dulu melibatkan rakyat kecil. Rakyat mengumpulkan uang recehan untuk pemekaran,” ngkap Manoppo.

Sementara itu salah satu warga Bolmong Raya Didi Musa menilai semangat P3BMR dinilai seperti pahat “Iya, ibarat pahat yang nanti ketika diketuk baru bergerak,” ujar Didi.

Didi mencoba merefleksi proses perjuangan P3BMR selama ini, yang dinilai olehnya, kinerja mereka naik turun. “Terakhir yang saya tahu gaung P3BMR ini disuarakan sekitar akhir tahun 2014 oleh panitia. Setelah itu, selang 6-7 bulan belakangan tidak ada lagi suara tentanng pemekaran BMR,” tambahnya.

Anehnya, dikatakan Didi nanti ketika David Bobihoe menyuarakan kembali pemekaran Provinsi BMR, lantas P3BMR seperti kebakaran jenggot. “Ini kan lucu. Jangan-jangan panitia hanya ingin menjadi pahlawan sendirian, dan tidak membuka ruang bagi orang lain yang ingin ikut memperjuangkan cita-cita seluruh masyarakat Bolmong Raya,” tukasnya.

Dengan demikian, dikatakan Didi dirinya menilai kalau David Bobihoe untuk saat ini bisa dikatakan sebagai palu atau martir yang kemudian menggerakkan kembali P3BMR untuk melanjutkan proses perjuangan pemekaran wilayah itu.

“Iya, suara pak David soal pemekaran Provinsi BMR ini mau tidak mau bisa dilihat dengan fakta yang ada, ternyata menggerakkan kembali perjuangan P3BMR. Maka, bisa disebut kalau David merupakan palu atau martir yang kemudian mengetuk P3BMR yang saya ibaratkan seperti pahat tadi,” kuncinya.

 

KONNI BALAMBA

 

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.