Sejumlah Wartawan ‘Kecam’ Pernyataan Sachrul Mamonto

0
655
Sachrul bersama para jurnalis usai melihat pameran batu akik
Sachrul bersama para jurnalis usai melihat pameran batu akik
Sachrul bersama para jurnalis usai melihat pameran batu akik beberapa waktu lalu

TOTABUANEWS, BOLTIM – Sikap kurang menyenangkan kembali dipertontonkan Ketua DPRD Kabupaten Bolmong Timur (Boltim), Sachrul Mamonto di rapat bersama dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), Selasa (08/09) kemarin.

Kepada peserta rapat kemarin, dengan lantang Ketua DPRD Boltim tersebut menuding sejumlah awak media yang bertugas di wilayah Boltim dianggap tidak independen menyakut pemberitaan akhir – akhir ini.  “Saya tahu wartawan Boltim banyak yang tidak independen. Berita selama ini banyak yang miring sebelah,” ketusnya.

Mirisnya lagi, Sachrul justru menuduh pemberitaan beberapa media cetak merupakan pesanan dari pemerintah daerah, utamanya dari Kabag Humas sendiri. “Rata – rata berita tersebut merupakan pesanan dari Kabag Humas,” tuduhnya.

Sontak saja, tuduhan Sachrul tersebut menuai kritikan pedas dari aliansi wartawan yang ada di Boltim. Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Perwakilan Boltim, Faruk Langaru, malah menyesalkan pernyataan yang keluar dari mulut Sachrul Mamonto ini. “PWI sangat menyayangkan pernyatan seperti ini. Apalagi, selaku publik figur, Sachrul harus siap dikritik. Katanya, mantan wartawan tapi tidak mau dikritik. Baru menjabat sebagai ketua dewan sudah alergi,” sindir Faruk.

Faruk yang juga wartawan Swara Kita Biro Boltim, menantang balik pernyataan Sachrul terkait makna independensi bagi wartawan. “Pernyataan ini justru menjadi boomerang bagi seorang Sachrul. Apalagi, apa yang disentilnya ini menyangkut profesi dan kode etik jurnalis,” tegasnya.

Senada dengan itu, Rezky Dasinsingon mewakili Jurnalis Independen Boltim (JIB), punya pendapat lain terkait polemik pernyataan Sachrul tersebut. “Saat ini kami mencoba untuk profesional. Hanya saja, untuk masalah ini jangan libatkan wartawan lantaran konflik pribadi ketua dewan dengan Kabag Humas,” ucapnya.

Rezky menilai, selama menjabat sebagai seorang ketua dewan justru gagal menjalankan amanah konstituennya. Sebab, setahun menjabat Dewan Boltim justru tidak produktif semasa janjinya dilantik sebagai pimpinan dewan. “Ini sama saja dia jilat ludahnya sendiri. Apa hasil yang dilahirkan dewan sejak dia (Sachrul,red) pimpin. Produk hukum berupa perda hingga perda inisiatif tidak ada, malah perjalanan dinas dewan justru banyak ketimbang membuat perda,” tandasnya.

 

 

Tim Totabuanews

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.