TNews BANYUWANGI – Progam Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana,( PPKB) yang diselenggaran kemarin di aula Kelurahan Kertosari (6-7/3/2023) kemarin. Menjadi polemik di Kramat Pakem Desa Kertosari.
Bantuan Dari Dinas sosial yang digagas oleh Lembaga Pemperdayaan Dan Kreativitas Masyarakat Indonesia (LPKMI) yang dipimpin oleh Suhariyanto. Disalurkan pada Selasa 7/3/2023 menjadi sorotan serius oleh team Media.
Mahmudi selaku RT setempat mengatakan, progam tersebut ternyata menjadi polemik ditengah Masyarakat. Karena tidak semua warga mendapatkan bantuan tersebut, juga sudah melibatkan dari rekom Dinas sosial.
“Mahmudi mengungkapkan kepada salah satu awak media, bahwa bantuan yang Dialokasikan di Lokalisasi kemarin dirinya tidak mengetahuinya dan tiba-tiba main nyelonong begitu saja tanpa adanya pemberitahuan atau koordinasi dulu dengan Saya. Masyarakat yang tidak mendapatkan bantuan protes dan mempertanyakan kepada Saya, dikiranya Saya tidak adil (pilih kasih),” tambah Mahmudi.
Menyayangkan dengan tindakan tanpa adanya koordinasi dengan pemilik wilayah (RT), oleh Ketua Umum LPKMI tersebut. Hingga menimbulkan polemik di Kramat Pakem Desa Kertosari,” ungkap Mahmudi.
Sementara ada tiga warga, seorang ibu-ibu datang kerumah Mahmudi meminta penjelasan terkait bantuan tersebut kok bisa tidak merata, tanyak warga kepada Mahmudi.
“Pak gimana Saya kok tidak mendapatkan bantuan! Lah artinya sampean pilih kasih,” ujar ibu-ibu tersebut kepada Mahmudi.
Dari pantauan team awak media terkait pelatihan dan bantuan tersebut. Diduga Lurah Kertosari Joko Handoko bersifat tidak netral, karena bantuan tersebut diadakan di aula Kelurahan Kertosari.
Menjadi Polemik antar masyarakat yang mendapatkan dan tidak mendapatkan bantuan, Selaku RT setempat Mahmudi tidak mengetahui acara tersebut.*
Reporter : Muh. Rusuli