5 Opsi Aktivitas Fisik yang Dapat Membantu Meredakan Gangguan Kecemasan dan Depresi

0
32
Ilustrasi 5 opsi aktivitas fisik yang dapat membantu meredakan gangguan kecemasan dan depresi.

TNews, OLAHRAGA – Gangguan kecemasan dan depresi harus dianggap serius sebagai masalah kesehatan mental. Jika tidak diobati dengan benar, kedua kondisi ini dapat menimbulkan konsekuensi yang merugikan bagi kesehatan dan mengurangi kualitas hidup individu yang terkena dampaknya.

Untuk membantu meringankan gejala gangguan mental, seperti gangguan cemas dan depresi, para penderitanya perlu menerapkan pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi, mencukupi waktu istirahat, rutin berolahraga, serta menghindari rokok, minuman beralkohol, dan obat-obatan terlarang.

Olahraga untuk Meringankan Gangguan Kecemasan dan Depresi

Olahraga bisa menjadi cara untuk meringankan gejala kecemasan dan depresi secara alami.

Beberapa penelitian menyatakan bahwa olahraga dapat melepaskan hormon endorfin yang membuat suasana hati menjadi lebih baik, sehingga gejala kecemasan dan depresi bisa mereda.

Jika dibandingkan dengan penderita gangguan mental yang jarang olahraga, para penderita gangguan mental yang rutin berolahraga terlihat memiliki kualitas hidup yang lebih baik dan keberhasilan terapi yang lebih tinggi.

Untuk mendapatkan manfaat tersebut, pasien yang memiliki gangguan kecemasan atau depresi disarankan untuk rutin berolahraga selama 30 menit setiap hari atau minimal 3−5 kali seminggu.

Sebenarnya olahraga apa pun yang dilakukan dengan rutin dapat membantu meredakan gejala kecemasan dan depresi, apalagi jika olahraga yang dilakukan adalah jenis olahraga favorit.

Namun, ada beberapa jenis olahraga yang mungkin lebih cocok dilakukan oleh penderita gangguan cemas dan depresi, yaitu:

  1. Lari dan berjalan kaki

Olahraga intensitas tinggi yang dapat meningkatkan detak jantung, seperti lari atau jogging, sangat baik dilakukan oleh penderita kecemasan dan depresi. Selain itu, berjalan kaki juga dapat membuat tubuh lebih rileks, sehingga membantu meredakan rasa khawatir dan cemas yang terus menerus terpikirkan.

  1. Bersepeda

Selain meningkatkan kekuatan otot dan sendi, bersepeda juga dapat menurunkan kadar hormon stres di dalam tubuh.

Olahraga ini juga baik untuk melancarkan aliran darah ke seluruh tubuh, termasuk otak. Hal ini membuat bersepeda baik untuk kesehatan mental dan fungsi otak.

Saat bersepeda, pilihlah lokasi yang aman, sepi, tenang, dan bersih udaranya. Dengan bersepeda di jalur yang udaranya segar dan indah pemandangannya, stres pun bisa teratasi dan hal ini tentu bisa membuat suasana hati menjadi lebih baik.

  1. Yoga

Manfaat yoga untuk meredakan gejala gangguan kesehatan mental memang sudah tidak perlu diragukan lagi. Banyak penelitian membuktikan bahwa yoga dan meditasi terbukti dapat memperbaiki mood dan meringankan gejala gangguan cemas dan depresi.

Olahraga yang berfokus pada kelenturan tubuh dan pernapasan ini mampu mengurangi rasa gelisah, membuat pikiran menjadi tenang, dan tubuh lebih bugar. Yoga juga dapat membuat pasien gangguan cemas dan depresi untuk tidur lebih nyenyak.

  1. Latihan kekuatan

Pilihan olahraga lainnya yang bisa membantu meringankan gejala kecemasan dan depresi adalah latihan kekuatan. Selain memperbaiki mood dan meningkatkan suasana hati, olahraga ini juga dapat membentuk jaringan otot dan memperbaiki postur tubuh.

Ada banyak jenis latihan kekuatan yang bisa dilakukan, mulai dari push-up, sit-up, squat, plank, hingga angkat beban dengan dumbbell.

  1. Berenang

Ini merupakan salah satu jenis olahraga yang sangat baik untuk kesehatan fisik dan mental. Dengan rutin berenang, aliran darah akan lebih lancar, tekanan darah stabil, dan otot serta sendi pun akan lebih kuat. Selain itu, berenang juga baik untuk meringankan gangguan cemas dan depresi karena dapat menenangkan pikiran dan mengatasi stres.

Itulah beberapa pilihan olahraga yang bisa dilakukan oleh penderita kecemasan dan depresi. Dengan terus menerapkan pola hidup sehat, termasuk rutin berolahraga, gejala kecemasan dan depresi pun bisa terkontrol dan lambat laun bisa teratasi.*

Sumber: alodokter.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.