TNews, YOGYAKARTA – Pelurusan jejak sejarah dilakukan Perumda Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtamarta Yogyakarta.
Ada perubahan sejarah yang sebelumnya tercetus 1 Agustus 1918 yang merupakan tonggak sejarah hari jadi PDAM Tirtamarta, namun setelah dilakukan penelitian oleh tim yang terdiri dari para akademisi UGM, Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian (Kominfosan) Kota Yogyakarta, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Yogyakarta, Kraton Yogyakarta, Pura Pakualaman, Perumda PDAM Tirtamarta dan para profesional lainnya, hari jadi PDAM secara kronologi sejarah menjadi 1 Januari 1926.
“Hasil penelusuran sejarah tersebut, penetapan hari jadi PDAM akan dikukuhkan dengan Surat Keputusan Wali Kota yang akan diserahkan pada hari Sabtu 6 Mei 2023 dan dihadiri oleh Gubernur Sri Sultan HB X sekaligus peluncuran buku ‘Air Minum untuk Republik’,” terang Direktur Utama PDAM, Majiya, S.E, M.M. dalam jumpa pers di Kantor PDAM Tirtamarta, Jl. W. Monginsidi 3 Yogyakarta, Kamis (4/5/2023).
Majiya mengatakan, penelusuran sejarah berdirinya PDAM memerlukan waktu kurang lebih satu tahun, dari bulan Juli 2022 hingga April 2023.
Diawali kisah terjadi kekeringan di Jetis pada tahun 1912. Pihak Belanda dimotori Kesultanan Yogyakarta meminta agar pelayanan air minum dilayani lebih baik. Tahun 1913 tercetus ide membuat instansi layanan pemenuhan air minum di Kota Yogyakarta. Tahun 1916 untuk memenuhi kebutuhan air minum, diambil dari sumber Umbul Lanang dan Umbul Wadon di Kali Kuning, Cangkringan, Sleman.
Pada tahun 1920 disetujui untuk memasang jaringan air minum. Pemenangnya dari Denmark yang diikuti 9 rekanan. Mulai 1 Januari 1921 – Juni 1921 material dari Denmark datang. Barulah pada tahun 1925 dimulai pemasangan pipa PDAM yang sumber airnya didapat dari Kali Kuning. Setelah selesai, maka pada tanggal 1 Januari 1926 diangkat Direktur Utama PDAM yang ke-1, yakni Ir. S. Riis yang menjabat mulai 1 Januari 1926-November 1941.
PDAM yang semula berusia 105 tahun pada 2023, mengalami penyusutan menjadi 97 tahun.
Dengan penelusuran jejak sejarah PDAM, Marjiya berharap ini menjadi momen yang baik untuk mengobarkan semangat memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat luas, dan khususnya untuk rumah sakit dan hotel. Nantinya, tahun 2025 semua sudah berlangganan PDAM.
“Aliran PDAM sudah tidak lagi mengalami beban puncak. Sebelumnya beban puncak terjadi saat pukul 05.00 – 07.00 dan pukul 17.00 – 20.00. Namun sekarang bisa memberikan selama 24 jam,” pungkasnya.*
Reporter : Clementine