Ini Terobosan Baru BPS dalam Pendataan Sensus Pertanian di Kota Yogyakarta

0
58
Gambar : Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Yogyakarta, Mainil Asni, S.E., M.E menyampaikan terobosan baru sensus pertanian di Kota Yogyakarta dalam jumpa pers di Balaikota, Selasa (13/6/2023).

TNews, YOGYAKARTA – Sensus pertanian adalah salah satu tugas pokok Badan Pusat Statistik (BPS) untuk melaksanakannya. Dasar pelaksanaannya adalah rekomendasi FAO dan Amanat UU No. 16 Tahun 1997 (10 tahun sekali tiap tahun berakhiran 3).

Sensus pertanian yang sedang berjalan mulai 1 Juni 2023 di Kota Yogyakarta, ditargetkan selesai 30 Juni 2023.

“BPS Kota Yogyakarta tidak melakukan pendataan Door to Door. Karena tipikal pertanian di Kota Yogyakarta berbeda dengan wilayah lain, maka pendataan menggunakan gadget sehingga data langsung masuk ke sistem. Di Kabupaten lain masih menggunakan kertas atau paper. Kebijakan ini merupakan terobosan baru dari BPS dalam pendataan,” ujar Kepala BPS Kota Yogyakarta, Mainil Asni dalam jumpa pers di Balai Kota, Selasa (13/6/2023).

Metode yang digunakan adalah Snowball. Adapun caranya dengan meminta informasi kepada Rukun Tetangga (RT) atau pejabat kampung setempat. Karena itu RT atau pejabat kampung diharapkan terbuka dan jujur,” ujarnya lebih lanjut.

“Dengan menggunakan gadget, petugas lapangan nantinya langsung meng-entri apa yang diperoleh,” tambahnya.

Mainil menambahkan, sejauh ini tidak ada kendala. Adapun jumlah petugas lapangan 78 orang, pengawas 14 orang dan koordinator 4 orang.

“Sensus pertanian ini sangat penting karena mempengaruhi program dan kebijakan yang akan diambil pemerintah terkait pertanian di Kota Yogyakarta.”

Untuk menyukseskan sensus pertanian, BPS Kota Yogyakarta sudah menyiapkan petugas yang telah dilatih. Mereka nantinya akan terjun di lapangan sesuai dengan sub sektornya.”

“Sensus pertanian mencakup sensus tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, perikanan, peternakan, kehutanan, dan jasa pertanian.”

“Sensus dilakukan tiap 10 tahun sekali. Sensus pertanian yang pertama dilakukan tahun 1963. Dan tahun 2023 ini adalah sensus pertanian yang ke-7. Rentang waktu itu tentu ada perubahan dan konsep penambahan,” jelasnya.*

Reporter : Clementine

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.