TNews, KOTA GORONTAOL – Wali Kota Gorontalo, Marten Taha menghadiri Gerakan Pangan Murah Bersubsidi yang diselenggarakan bertempat di Bantaran Sungai Bulango, Kelurahan Tenda, Kecamatan Hulonthalangi, Kota Gorontalo. Senin, (04/09/2023).
Dalam kesempatannya saat diwawancarai oleh awak media, Wali Kota Marten Taha mengatakan bahwa, apa yang dilakukan oleh Pemkot Gorontalo hari ini ialah untuk menjaga jangan sampai masyarakat akan kesulitan untuk mendapatkan kebutuhan bahan pokok, dengan adanya dampak dari kenaikan harga barang.
“Olehnya kita menghadirkan solusi dengan menggelar gerakan pangan murah yang kami telah subsidi dari APBD,” ucap Marten Taha.
“Artinya barang yang dibutuhkan itu tersedia, dan dikarenakan harganya cukup mahal makanya kita berikan subsidi dari APBD, sehingga masyarakat hanya memperoleh hanya bisa memperoleh harga barang itu dengan kisaran 40-50 persen,” sambung Marten.
Lebih lanjut Wali Kota dua Periode tersebut kembali menambahkan bahwa, wujud nyata kegiatan hari merupakan upaya dari Pemkot (Pemerintah Kota) untuk mengatasi masalah inflasi dengan yang kita namai dengan istilah “GPM”.
“Dan Alhamdulillah sebagaimana yang disampaikan oleh Kepala Bank Indonesia tadi, bahwa inflasi di Kota Gorontalo pada bulan Agustus ada pada angka 2,02 dan menjadi yang terendah di seluruh Sulawesi sehingga ini menggambarkan bahwa program-program yang kita lakukan untuk mengatasi inflasi itu berhasil dan masyarakat tidak kesulitan,” ungkap Marten.
Di akhir kesempatannya, Wali Kota Marten Taha menuturkan bahwa kegiatan GPM ini merupakan keberlanjutan dari program-program yang sudah dilakukan beberapa kali oleh Pemerintah Kota Gorontalo.
“GPM ini kita laksanakan di Kecamatan Hulondhalangi, dan besok kami akan gelae di Kecamatan Sipatana, dan ini merupakan keberlanjutan dari beberapa program yang sudah dilaksanakan sebelumnya, yang sudah dilaksanakan sebanyak 4 (empat) Kali,” tutur Marten.
“Sebab di dalam menangani inflasi ada empat yang perlu diperhatikan pertama, ketersediaan barang/pasokan, kedua keterjangkauan harga, kemudian kelancaran distribusi dan yang terakhir dengan melakukan komunikasi yang efektif,” pungkas Marten Taha.*
Reporter : Gean Bagit