TNews, KOTA GORONTALO – Wali Kota Gorontalo, Marten Taha melakukan Monitoring dan evaluasi terkait dengan penggunaan Pasar Sentral Gorontalo oleh para pedagang semenjak di Kick Off bertepatan di hari kemerdekaan tanggal 17 Agustus lalu, Rabu (13/09/2023).
Dalam kesempatannya saat diwawancarai oleh awak media, Wali Kota Marten Taha mengatakan bahwa, pihaknya hari ini melakukan kunjungan ke Pasar Sentral Gorontalo dalam rangka melakukan Monitoring dan evaluasi setelah pada tanggal 17 Agustus Kick Off, sebab menurut laporan di hasil rapat kemarin sudah 99% pedagang yang masuk ke dalam Pasar Sentral.
“Olehnya Saya melakukan inspek hari ini, nah setelah Saya melihat kondisi Real di dalam ada beberapa keluhan dari pedagang yang tentunya yang harus kita penuhi dalam rangka memberikan kenyamanan para pedagang agar mereka bisa melakukan aktivitas perdagangan dengan nyaman,” ungkap Marten Taha.
“Ada beberapa keluhan yang masuk dari para pedagang, terkhususnya terkait dengan masalah air, sebab air ini menjadi kebutuhan penting di aktivitas pasar di sektor zona ikan dan sayur serta barang-barang basah, setelah kita melakukan penelitian ternyata terdapat kesalahan juga di dalam suplaian air,” sambung Marten.
Lebih lanjut Marten menambahkan bahwa ketersedian air yang ada di Pasar Sentral itu sebanyak 30.000 liter yang disalurkan di setiap harinya dari perhitungan jumlah pedagang yang ada terutama pedagang basah dan toilet serta kebutuhan untuk mushola dan lain sebagainya itu bisa cukup.
“Tetapi di dalam pendistribusiannya sistemnya yang agak bermasalah sehingga mengakibatkan air itu hanya dipakai belum sehari sudah habis, padahal itu bisa mencukupi apalagi jika ditambah dengan 7 tong air yang memiliki kapasitas 1000 liter/tong berarti ada 7000 liter berarti ada 37.000 liter yang berisi air dan untuk tong itu bergantian terus di isi, ketika habis langsung dilakukan pengisian,” ujar Marten.
Di akhir kesempatannya Marten menuturkan bahwa solusi untuk mengatasi persoalan air yang terjadi di Pasar Sentral ialah dengan menyambungkan pipa dari pipa induk di jalan Sam Ratulangi tepat di depan RRI kemudian cara lain juga dengan membuat sumur suntik.
“Solusinya kita pasang pipa baru dengan diameter yang lebih besar sehingga sampai di sini kapasitasnya bisa untuk mengisi tangki yang ada di sini, kedua yakni kita membackupnya dengan sumur suntik sehingga khusus untuk mengatasi kebutuhan penggunaan air yang boros sebab PDAM ini kan berbayar,” pungkas Marten.*
Reporter : Gean Bagit