TNews, PROBOLINGGO – Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Probolinggo menggelar workshop penyusunan Rencana Aksi Daerah (RAD) pencegahan perkawinan anak Kabupaten Probolinggo di ruang Probolinggo Region Invesment Center (PRIC) Mal Pelayanan Publik (MPP) Kabupaten Probolinggo, Rabu (25/10/2023).
Kegiatan ini diikuti oleh 27 orang peserta terdiri dari multi pihak di Kabupaten Probolinggo. Yakni, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, Kantor Kementerian Agama (Kemenag), Pengadilan Agama Kraksaan, PPA Polres Probolinggo, TP PKK Kabupaten Probolinggo, Puspaga, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM), PDA, Muslimat NU, FKUB, LPA, Univeritas Panca Marga, dan Forum Anak.
Ketua PDA Kabupaten Probolinggo Lasminingsih mengatakan kegiatan ini bertujuan agar ada aksi kolektif untuk mencegah perkawinan anak di Kabupaten Probolinggo yang dampaknya nanti pada Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Probolinggo meningkat.
“Setidaknya nanti ada Rencana Aksi Daerah pencegahan perkawinan anak yang dibuatkan Peraturan Bupati (Perbup) sehingga nanti ada aksi kolektif dari semua pihak. Harapan akhirnya angka perkawinan anak di Kabupaten Probolinggo nihil,” katanya.
Menurut Lasminingsih, Kabupaten Probolinggo menempati urutan nomor 3 di Jawa Timur terkait dengan angka perkawinan anaknya. Kegiatan ini digelar agar PDA bisa bersama-sama dengan pemerintah dan organisasi kemasyarakatan dapat membuat gerakan dalam pencegahan perkawinan anak.
“Ini merupakan salah satu rangkaian dalam penyusunan RAD pencegahan perkawinan anak. Mudah-mudahan dengan adanya Workshop ini kita semua bisa menurunkan angka perkawinan anak yang ada di Kabupaten Probolinggo,” terangnya.
“Selanjutnya dilakukan pembahasan rancangan Rencana Aksi Daerah (RAD) Pencegahan Perkawinan Anak Kabupaten Probolinggo yang dipandu oleh Rita Pranawati dari PPA,” pungkasnya.*
Reporter : Fijai
