TOTABUANEWS, KOTAMOBAGU—Sepanjang tahun 2015, Pemerintah Kota (Pemkot) melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kotamobagu berhasil menangani setidaknya 101 kasus penyakit yang disebabkan oleh Nyamuk Aedes Aegypti (AA). Berdasarkan hasil presentase jumlah tersebut mengalami penurunan dari tahun sebelumnya.
Hal ini dikatakan Kepala Dinkes Kotamobagu, melalui Kepala Bidang (Kabid) Promosi Kesehatan (Promkes) Dahlan Mokodompit, bahwa angka tersebut masih termasuk luar biasa serta perlu ditekan sampai ke angka yang terendah. “Dinaskes masih perlu menekan angka tersebut, karena tingkat penderita penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih cukup tinggi,sehingga terus dilakukan upaya penekanan,” kata Dahlan.
Dikatakanya, dimana dalam hal menekan angka penderita DBD, Dinkes juga membutuhkan andil dari Pemerintah Kecamatan serta Desa dan Kelurahan, dikarenkan sangat penting guna mengingatkan masyarakat dalam hal menghindari DBD.
“Meski kami terus brupaya, ujung tombaknya ada di masyarakat. Sehingga kami juga meminta Apat Kecamatan, Desa dan Kelurahan agar memberikan pencerahan terhadap masyarakat akan sadar hidup sehat,” ujar Dahlan.
Dirinya menghimbau, agar dalam upaya pencegahan, tindakan Fogging (Pengasapan) saja tidak cukup. Sehingga masyarakat sendiri harus sadar akan kebersihan lingkungannya. Setidaknya dengan menerapkan 3M + di setiap rumah masing-masing masyarakat. “ Melakukan Fogging (Pengasapan) yidaklah cukup membantu menangani bahaya DBD, sehingga masyarakat harus menerpakan 3M+ di rumah masing- masing. Yakni, Menguras, Menutup dan Menimbun. Minimal waktu yang akan tersisa, hanya satu jam dalam sehari,” himbau Kabid Promosi Kesehatan itu.