TNews, PROBOLINGGO – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikdaya) Kabupaten Probolinggo bekerja sama dengan Tim Penggerak PKK Kabupaten Probolinggo menggelar lomba tartil Al-Qur’an jenjang SMP tingkat Kabupaten Probolinggo di Masjid Agung Ar-Raudlah Kota Kraksaan, Kamis (23/11/2023).
Kegiatan ini dihadiri oleh Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Probolinggo Rita Erik Ugas Irwanto bersama pengurus Tim Penggerak PKK Kabupaten Probolinggo, Kepala Disdikdaya Kabupaten Probolinggo Dwijoko Nurjayadi serta Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan se-Kabupaten Probolinggo.
Lomba tartil Al-Qur’an jenjang SMP tingkat Kabupaten Probolinggo ini diikuti oleh seluruh Tim Penggerak PKK Kecamatan se-Kabupaten Probolinggo. Dimana masing-masing kecamatan mengirimkan 2 perwakilan putra dan putri.
Kriteria penilaian meliputi mampu membaca Al-Qur’an dengan benar sesuai dengan aturan tajwid, berdomisili di kecamatan yang diwakili, bukan menjadi pemenang lomba tartil di tahun sebelumnya, berasal dari kelas 7 dan 8 jenjang SMP negeri/swasta serta mengenakan pakaian yang sopan dan sesuai dengan norma-norma Islami. Mereka dinilai oleh dewan juri dari Tim Jam’iyyatul Qurro’ wal Huffadz.
Dari hasil penilaian yang dilakukan oleh dewan juri, untuk kategori putra juara 1 diraih oleh Hasan Zainul Arifin dari SMPN 1 Kraksaan, juara 2 diraih oleh Ardianto dari SMPN 1 Tiris, juara 3 diraih oleh M Alif Hibatulloh dari SMPN 2 Tegalsiwalan, juara harapan 1 diraih oleh Johar Maghribi P dari SMP Zaha 1 Genggong dan juara harapan 2 diraih Maulana Ainul Yaqin dari SMPN 1 Pakuniran.
Untuk kategori putri juara 1 diraih oleh Herliana Musdhalifa dari SMPN 1 Pakuniran, juara 2 diraih oleh Hafiza Khaira Lugna dari SMP Al-Irsyad Kraksaan, juara 3 diraih oleh Nayla Fara Disya dari SMP Raudlatul Jannah Gending, juara harapan 1 diraih oleh Nadin Fikria Kayyisah dari SMPN 1 Maron dan juara harapan 2 diraih Nabila Putri dari SMPN 2 Leces. Masing-masing pemenang mendapatkan Trophy dan uang pembinaan.
Kepala Disdikdaya Kabupaten Probolinggo Dwijoko Nurjayadi mengungkapkan selama ini setiap sekolah binaan dari Disdikdaya Kabupaten Probolinggo setiap hari melakukan pembiasaan membaca Al-Qur’an sebelum masuk kelas. “Pembiasaan itu setiap hari dilakukan oleh sekolah. Oleh karena itu hari ini kita mengadakan lomba tartil Al-Qur’an,” ujarnya.
Menurut Joko, lomba tartil Al-Qur’an ini bertujuan untuk membangun karakter. Sebab membaca Al-Qur’an akan berbeda dengan anak yang tidak membaca Al-Qur’an mulai dari sisi etika, sopan santun, maupun adabnya akan berbeda sehingga dalam darah mereka itu mengalir nilai-nilai agama.
“Harapannya kedepan dari sekolah formal ini tidak hanya mengajarkan akademik saja tetapi juga non-akademik yaitu Emosional Question. Jadi pembiasaan baik yang ini yang berlaku dimana-mana di masyarakat yaitu etika dan sopan santun,” terangnya.
Sementara Pj Ketua TP PKK Kabupaten Probolinggo Rita Erik Ugas Irwanto mengatakan lomba tartil Al-Qur’an ini bertujuan untuk memotivasi dan meningkatkan kemampuan peserta didik dalam membaca Al-Qur’an dengan tajwid yang benar serta diharapkan dapat menumbuhkan karakter dan pola pikir peserta didik yang baik sehingga bisa mengamalkan isi Al-Qur’an.
“Lomba tartil merupakan momen yang sangat berharga, dimana kita dapat menguatkan ikatan spiritual kita dengan Al-Qur’an kitab suci yang penuh petunjuk hidup dan cahaya kebenaran. Sebagaimana kita ketahui, tartil bukan sekadar membaca, tapi juga menghargai setiap hukum tajwid yang terkandung di dalamnya,” katanya.
Menurut Rita Erik, tartil adalah cara kita mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperindah bacaan sesuai dengan ketentuannya. “Melalui lomba ini, kami berharap dapat melihat perubahan positif dalam karakter dan kepribadian peserta didik. Tartil bukan hanya tentang melafalkan huruf dan kata, tetapi juga tentang memahami makna, merenungkan ajaran dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari,” jelasnya.
Rita Erik mengajak untuk merenungkan bersama bahwa Al-Qur’an adalah sumber kehidupan kita. Melalui tartil, kita dapat menjadikan setiap ayat sebagai pemandu dalam setiap langkah kita.
“Semoga lomba tartil kali ini menjadi panggung bagi peserta didik untuk menunjukkan dedikasi dan komitmen terhadap pembelajaran agama. Perubahan karakter yang diharapkan bukan hanya terbatas pada peningkatan keterampilan tartil, melainkan juga dalam membentuk sikap rendah hati, kesabaran dan keikhlasan dalam beribadah serta meningkatkan karakter keislaman dan menjadi generasi yang membawa berkah bagi bangsa dan agama,” pungkasnya.*
Reporter : Fijai