Cegah Scabies, Jurusan Farmasi UNG Berikan Edukasi kepada Masyarakat Terkait Penggunaan Obat pada Penyakit Infeksi

0
51
Gambar : Foto Bersama Mahasiswa Jurusan Farmasi UNG bersama para Santri di Lingkungan Pondok Pesantren Al-Falah usai melakukan sosialisasi edukasi kepada masyarakat terkait penggunaan Obat Infeksi. Senin, (19/11/2023) (Foto Istimewa).

TNews, GORONTALO –  Dalam hal mencegah munculnya penyakit scabies di masyarakat, Mahasiswa dan Dosen Pembimbing lapangan Jurusan Farmasi Universitas Negeri Gorontalo (UNG) menggelar kegiatan bertajuk “Edukasi Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat pada Penyakit Infeksi, Terutama Scabies”.

Kegiatan yang digelar pada Senin (19/11/2023) ini bertempat di pondok Pesantren Al-Falah, Kecamatan Limboto Barat Kabupaten Gorontalo dan diikuti oleh seluruh unsur yang ada di lokasi pondok pesantren tersebut.

Scabies atau biasa disebut dengan kudis merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh gigitan tungau dan menimbulkan rasa gatal hingga kemerahan. Scabies sendiri identik dengan penyakit pada manusia yang hidup dalam suatu komunitas seperti pondok pesantren, asrama, dan panti asuhan. Hal ini terjadi karena kondisi kebersihan yang kurang terjaga, sanitasi buruk dan kondisi kamar yang kurang tersinari matahari secara langsung.

“Karena Penyakit scabies ini adalah salah satu penyakit kulit yang rentan terkena pada anak santri sehingganya kami mahasiswa farmasi diarahkan untuk memberikan edukasi mengenai cara pencegahan dan pengobatan yang tepat,” ungkap Delvita Ismail mahasiswa Farmasi UNG.

Selain itu faktor yang mendasari sebuah lingkungan komunitas seperti pesantren sering terjangkit scabies yaitu karena lingkungan yang padat, pengetahuan santri tentang scabies yang terbatas, serta kesadaran santri tentang pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungannya.

Di satu sisi Dosen Pembimbing Lapangan apt. Dizky Ramadani Putri Papeo, M.S.Farm., M.C.E mengharapkan agar dengan adanya kegiatan ini bisa meningkatkan pengetahuan santri mengenai cara penularan scabies dan pengobatan yang tepat. Karena dalam pengobatannya harus dilakukan secara menyeluruh pada semua orang di lingkungan yang terkena scabies. Apabila pengobatan hanya dilakukan secara individual maka akan mudah tertular kembali Scabies.

“Sehingga kedepan para santri maupun masyarakat yang ada di lingkungan pesantren dapat melakukan pencegahan sedini mungkin agar penyakit scabies ini tidak menyebar secara luas,” harapnya.*

Reporter : Alwi Kakoe

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.