TOTABUANEWS, MANADO – Pemadaman listrik yang terjadi di Sulawesi Utara oleh pihak PLN terus menuai kritikan dan keresahan ditengah masyarakat. Dan lewat Paripurna di DPRD Sulut, Kamis (14/1) anggota dewan, Jems Tuuk meminta kepada seluruh masyarakat Sulawesi Utara berjumlah 2,5 juta penduduk untuk menundah pembayaran listrik.
“Masyarakat selalu di bodohi. Jadi jika kondisi pemadaman listrik terus terjadi lebih baik kita menundah pembayaran listrik,” tegas Tuuk di mimbar paripurna saat dipercayakan sebagai juru bicara hasil reses anggota dewan dari Bolmong Raya.
Sementara itu Penjabat Gubernur Soni Sumarsono langsung menanggapi pernyataan dari Jems Tuuk.
Dalam sambutannya, Sumarsono menyatakan terkait masalah pemadaman listrik solusinya bukan tidak membayar tagihan listrik.
“Kalau mau paling cepat saya mau paling cepat. Tetapi saya tidak mau memaksakan diri. Lihat saja yang terjadi gorontalo. Karena saya paksakan akhirnya pembangkit listrik disana meledak,” tegas Sumarsono.
Untuk itulah Sumarsono mengajak masyarakat Sulut untuk bersabar. ” Karena jika kapal pembangkit listrik selesai diinstalasi maka Sulut akan aman selama 5 tahun kedepan,” ungkap Dirjen Otda dalam rapat Paripurna.
Sumarsono pun berjanji jika tidak ada hambatan pada 23 Januari 2016 nanti kapal pembangkit listrik akan beroperasi.
David Rumondor