TNews, KOTAMOBAGU – Mitos diambil dari bahasa Yunani dan Belanda yakni mite atau mythe. Dimana mitos adalah bagian dari suatu folklor yang berupa kisah berlatar masa lampau, mengandung penafsiran tentang alam semesta (seperti penciptaan dunia dan keberadaan makhluk di dalamnya), serta dianggap benar-benar terjadi oleh yang punya cerita atau penganutnya.
Dalam pengertian yang lebih luas, mitos dapat mengacu kepada cerita tradisional. Pada umumnya mitos menceritakan terjadinya alam semesta dan bentuk topografi, keadaan dunia dan para makhluk penghuninya, deskripsi tentang para makhluk mitologis, dan sebagainya.
Namun di era modern ini, mitos masih dipercaya masyarakat banyak, bahkan terkadang meraka sering mengkaitkan mitos pada moment-moment politik.
Salah satu contoh, pada pemilahan legislative saat ini, di dapil Kotamobagu dua kecamatan Kotamobagu Timur, tepatnya di kelurahan Motoboi Besar. Sejumlah Masyarakat di kelurahan yang terkenal dengan makanan khas binarundak ini, masih percaya adanya mitos pada pemilihan legislative atau pemilihan anggota DPRD.
Dimana konon katanya, sejak dahulu pada pemilihan legislative belum ada satu caleg asal kelurahan motoboi besar yang terpilih sebagai anggota DPRD Kotamobagu.
“Pernah ada yang dilantik tapi hanya Pergantian Antar Waktu, semasa pemekaran Kotamobagu dari Kabupaten Bolmong, itupun yang bersangkutan hanya menjabat kurang lebih 2 bulan,” ungkap salah satu sumber resmi.
Namun, pada Pileg 14 Feberuari 2024 nanti, ada 4 caleg merupakan warga asli Motoboi Besar akan melawan mitos tersebut. Mereka adalah Hedy Makadomu (Caleg Partai Demokrat), Laly Asmini Lakana (Caleg PDIP), Dollyansah Manoppo (Caleg Partai Nasdem) dan Teddy Ariesta Achmad Mamonto (Caleg PPP).
Ke empat putra putri terbaik Motoboi Besar ini, memiliki kwalitas serta kemampuan untuk bisa menjadi wakil rakyat di DPRD Kotamobagu mendatang.
Mereka sama-sama memiliki basis masa, pendukung dan kelurga besar, baik di kelurahan motoboi besar sendiri maupun di luar kampung yang masih masuk dalam wilayah Kecamatan Kotamobagu Timur.
Sehingga mereka memiliki peluang yang sama untuk duduk sebagai anggota DPRD. Akan tetapi semua tergantung Masyarakat Motoboi Besar sebagai pemilih. Selain itu juga karena factor hoky (mujur).
Sementara itu salah satu tokoh Masyarakat Motoboi Besar Muh. Salim Landjar berharap, untuk Pileg 2024 ini, harus ada keterwakilan dari Motoboi Besar yang terpilih.
“Mitos harus kita pecahkan, untuk itu Masyarakat Motoboi Besar harus Bersatu dan komitmen agar ada putra putri motoboi besar yang duduk di DPRD Kotamobagu. Minimal satu saja, bagus lagi kalau lebih. Kelurahan/Desa lainnya saja bisa memenangkan lebih dari satu orang anggota DPRD, kenapa kita Motoboi Besar tidak bisa,” tegas Landjar.
Penulis : Konni Balamba