TNews, YOGYAKARTA – Fase remaja adalah fase peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa, tapi pola pikir mereka masih belum begitu matang untuk dapat dikatakan dewasa. Pada fase ini mereka sedang mencari identitas diri, eksistensi, dan pola hidup yang paling sesuai untuk dirinya.
Hal ini dilandasi adanya rasa penasaran dan keingintahuan yang tinggi di usia mereka, sehingga remaja-remaja ini saling melakukan berbagai percobaan, walaupun melalui banyak hal yang belum tentu menemui keberhasilan.
Sehubungan dengan hal tersebut, Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Yogyakarta dan Forum Anak Kota Yogyakarta dan pihak ketiga telah membuat sebuah karya berupa film pendek berjudul Jogja Kecce. Jogja Kecce sendiri merupakan singkatan dari Kidz Creative Cieks.
Pelaksana Tugas Kepala DP3AP2KB Kota Yogyakarta, Yunianto Dwisutono yang memberi sambutan dalam Launching film Jogja Kecce di Taman Pintar, Jumat (26/1/2024) mengungkapkan, film pendek ini dapat memberikan edukasi tentang kekerasan anak seperti perkawinan anak di bawah umur, Bullying, atau perundungan di antara sesama remaja.
“Remaja perlu diberikan banyak ruang untuk menampung kreativitas, sehingga kegiatan yang dilakukan dapat mengarah pada kegiatan yang positif. Semoga film ini tidak hanya menjadi tontotan, tapi juga berguna bagi remaja-remaja yang ada di Kota Yogyakarta.”
Sekretaris Dinas P3AP2KB Kota Yogyakarta, Sarmin menuturkan, film Jogja Kecce diproduksi bulan September 2023. Pemerannya sepenuhnya anak-anak dari forum anak Kota Yogyakarta. Bintang tamunya ada Pj Wali Kota, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Yogyakarta Atik Wulandari dan Kepala Satpol PP Kota Yogyakarta Octo Noor Arafat.
“Tujuan pembuatan ini adalah untuk memberikan edukasi pada masyarakat, khususnya anak-anak di Kota Yogyakarta agar mereka menjadi pelopor dan pelapor dalam menekan tindak kekerasan terhadap anak.”
“Jadi, secara garis besar, tema yang diusung dalam film ini ada dua, yakni yang pertama menekan angka kekerasan sekaligus berani melaporkan adanya kekerasan terhadap anak. Yang kedua, film ini untuk mencegah perkawinan anak usia dini.”
Film Jogja Kecce bercerita tentang komunitas anak sekolah yang bernama ‘Anak Awal Remaja’ sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti berbagai lomba seperti Debat Bahasa Inggris, Matematika, Menari, dan Geguritan.
Mereka saling bersaing diam-diam, bahkan ada yang ingin menang secara instan. Akhirnya konflik pun terjadi. Zahira terpilih menjadi peserta lomba Debat Bahasa Inggris, sedangkan Flora terpaksa menikah dini.
Sementara itu, Pj Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo mengapresiasi ide pembuatan film ini. Dikatakan, film ini mempunyai nilai yang sangat penting. Tidak hanya sebagai tontonan, tapi juga sebagai tuntunan.
Launching film ini ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Singgih Raharjo.*
Reporter : Clementine