TNews, KOTAMOBAGU – Kegaduhan di tubuh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kotamobagu semakin memanas. Ketegangan ini dipicu oleh sikap beberapa pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) dan Pimpinan Anak Cabang (PAC) yang dikoordinir oleh ketua Bappilu Michael Nong Pakasi dan Jonathan Gumulili.
DPC PDIP Kotamobagu merasa tidak dilibatkan dalam pertemuan denga bakal calon wakil walikota Sri Tanti Angkara (STA) yang telah mengantongi surat tugas dari DPP PDIP.
Sekretaris DPC PDIP Kotamobagu, Royke Kasenda, memberikan pernyataan tegas terkait hal ini.
BACA JUGA : PDIP Kotamobagu Amankan Surat Tugas STA
Ia mengaku bahwa setiap surat tugas dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) harus diterima dan diakui oleh DPC. “Namun masalah surat tugas STA, belum ada komunikasi tersambung dengan baik. Pertemuan beberapa kader PDIP kemarin itu, tanpa sepengetahuan DPC, meski itu bukan kesalahan,” ujar Royke.
Menurut Royke, hingga saat ini surat tugas yang masuk di DPC soal bakal calon wali kota dan wakil wali kota itu DPC belum menerima.
“Sebagai Sekretaris DPC, saya baru menerima informasi tadi malam dihubungi oleh salah satu tim STA. Kami menunggu kapan STA akan datang ke DPC, namun ini sudah menjelang dua minggu,” ungkap Royke.
Ia mengatakan jika STA sudah mengantongi surat tugas, seharusnya STA mengunjungi DPC untuk melakukan konsolidasi sesuai perintah surat tugas. “Bertemu PAC bukan masalah, tapi prioritasnya adalah DPC. Jika ada surat untuk DPC,” tegasnya.
Ia menambahkan, terkait bakal calon wali kota dan wakil wali kota, DPC mengacu pada hasil rapat beberapa waktu lalu, dengan mengusulkan beberapa calon wali kota internal PDIP dalam rapat.
“Yaitu ketua Ketua DPC Meiddy Makalalag berpasangan dengan Sri Tanti Angkara, atau Meiddy Makalalag berpasangan dengan dokter Haris Mongilong. Namun, surat tugas wali kota yang belum ada yang diterima,” tandasnya.
(Konni Balamba)