TOTABUANEWS, BOLMUT – Pelabuhan di Desa Tuntung, Kecamatan Pinogaluman, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, yang menelan biaya miliaran rupiah, masih belum bisa memberikan manfaat.
Pelabuhan tersebut bahkan terbengkalai, dan hanya dijadikan lokasi memancing hingga tempat menjemur padi oleh masyarakat. “Pelabuhan di Desa Tuntung belum memberikan manfaat yang banyak bagi masyarakat di Bolaang Mongondow Utara khususnya Pinogaluman. Keberadaannya masih mubazir, karena tidak jelas fungsinya untuk apa,”kata Naharya Camat Pinogaluman saat menyampaikan laporan pada musyawarah rencana pembangunan (musrenbang), Senin (8/3) lalu.
Di pelabuhan tersebut fasilitas pendukung sebenarnya sudah tersedia, misalnya memiliki pintu gerbang untuk masuk dilengkapi gapura, serta pagar keliling sebagai pembatas area pelabuhan dengan pemukiman.
Tak hanya itu, ada juga lahan parkir, ruang tunggu penumpang, gudang, toilet, bak penampung air, hingga menara navigasi untuk memandu kapal masuk ke pelabuhan.
“Pembangunan pelabuhan ini saya lihat sebenarnya sudah rampung, tapi tidak tahu sampai pembangunan tahap berapa lagi baru akan difungsikan dengan optimal, apakah sebagai pelabuhan barang, penumpang atau lainnya,” sesal Ucok Situmorang, warga Desa Tuntung kepada TOTABUANEWS.COM
Saat dijumpai Ucok bersama warga lainnya Lahai Ankiho sedang duduk santai di pelataran ruang tunggu penumpang. Ia mengakui hanya beberapa kali saja kapal penumpang sandar, seperti KMP Julung-julung dan Moinit, tapi tidak menaikkan dan menurnkan penumpang secara rutin.
Amad filabuya