TNews, BIAK – PDI Perjuangan menggelar Fokus Group Discussion (FGD) untuk mengukur sejauh mana visi misi kandidat gubernur dan wakil gubernur yang diusung oleh PDI Perjuangan, berlangsung di Homestay HAN Paray, Kamis (12/9).
Hal ini dilakukan sebagai bagian dari tahapan Pilkada yang akan berlangsung pada tanggal 27 November mendatang, di mana pada proses pendaftaran nanti salah satu persyaratannya adalah menyerahkan visi misi calon yang menggambarkan tentang sejumlah program strategis untuk Papua dalam 5-10 tahun kedepan. Visi misi inilah yang akan menjadi pijakan pembangunan di Provinsi Papua.
“Kita hadir untuk mempertajam visi misi dari calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Papua, Dr. Drs. Benhur Tomi Mano, M.M dan Yeremias Bisay. Ini adalah sebuah kebijakan dan program dimana PDI Perjuangan melihat bahwa, calon gubernur dan wakil gubernur sebelum menyusun seluruh program yang akan direncanakan kedepan mereka perlu duduk dengan tokoh agama, tokoh adat, tokoh perempuan, tokoh pemuda dan seluruh stakeholder untuk bersama-sama membahas apa yang akan menjadi program prioritas,” terang Herry Ario Naap selaku Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Papua.
Herry menambahkan, bahwa FGD ini juga untuk melaksanakan instruksi ketua umum agar visi misi seluruh bakal calon kepala daerah dapat disandingkan dengan konsep Nawacita Partai yang sudah disiapkan oleh DPP.
“Itu yang harus diusung dan dikerjakan oleh gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati dalam program-program untuk mensejahterakan rakyat secara khusus di Tanah Papua,” ujarnya.
Herry berharap dengan adanya FGD ini dapat memberikan ide-ide dan pikiran untuk bersama-sama mendukung apa yang menjadi pikiran dari visi misi mewujudkan Papua yang maju, Mandiri, tetapi juga mewujudkan Papua yang sejahtera bagi rakyat di sana Papua.
Sementara itu, Benhur Tomi Mano yang juga hadir sebagai narasumber memberikan apresiasi dan berterima kasih kepada seluruh peserta FGD yang telah hadir dan memberikan masukan untuk mempertajam visi misinya bersama Yeremias Bisai sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Provinsi Papua periode 2025-2030.
“Saya berterima kasih sekali atas berbagai masukan yang telah disampaikan dalam forum FGD ini, semua masukkan sangat konstruktif dan nanti tentu kami bersama Tim akan menyempurnakan bagian-bagian tertentu yang menjadi kebutuhan pembangunan agar dapat dirasakan langsung oleh masyarakat,” ungkap Benhur Tomi Mano yang biasa disapa BTM.
Kehadiran BTM dan Yeremias Bisay mendapat antusias dari seluruh peserta FGD, dimana salah satu kebijakan strategis yang termuat dalam visi misi pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Provinsi Papua yakni pembentukan daerah otonom baru wilayah Saireri.
“Berkaitan dengan daerah otonom baru untuk wilayah Saireri ini bukan hal baru, ini sudah bergerak dari beberapa tahun yang lalu. Saya sudah mendapat masukan dan informasi banyak dari tokoh-tokoh Seireri tentang konsep mereka untuk membentuk daerah otonom baru dan ini yang kami respon secara baik pembentukan daerah otonom baru. Dengan adanya pembentukan daerah otonom baru ini, maka kendali pemerintahan semakin dekat dengan masyarakat, melahirkan percepatan pemerataan pembangunan, serta mengangkat harkat dan martabat orang asli Papua,” terang BTM.
Hadir dalam FGD diantaranya, Ketua DPD PDIP Provinsi Papua Herry Ario Naap, S.Si,. M.Pd dan pengurus DPD PDIP Papua, pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Provinsi Papua periode 2025 – 2030 BTM – Yeremias Bisay, Pengurus DPC PDIP kabupaten Biak Numfor, Anggota DPRD terpilih dari partai PDIP, dan para tokoh adat, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh masyarakat yang ada di wilayah Seireri.*
Peliput: Vhie
