TNews, SULUT – Dalam debat kedua yang berlangsung di Tondano Rabu 23 Oktober 2024 kemarin, calon gubernur Sulawesi Utara, Elly Engelbert Lasut, menutup sesi dengan pernyataan tegas mengenai pentingnya menjaga suasana kampanye yang damai.
Ia menyerukan semua pihak untuk menghindari ujaran kebencian dan fitnah. “Demokrasi kita bukan tentang agama atau suku, tetapi tentang saling menghormati dan memberi kesempatan,” ungkap Lasut.
Dia juga menyoroti tantangan yang dihadapi selama kampanye, termasuk hilangnya baliho-baliho kampanye mereka.
Di sisi lain Ia menegaskan niat baiknya untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan, terutama dalam penanganan kanker, serta perlindungan terhadap orang tua dan perempuan.
“Kami berkomitmen untuk menurunkan biaya kesehatan dan memastikan bahwa warga Sulut mendapatkan pelayanan terbaik,” tegasnya.
Calon wakil gubernur, Hanny Joost Pajouw, menambahkan bahwa tindakan nyata adalah kunci untuk mewujudkan inklusi sosial di Sulut. “Action sounds louder than words. Kami akan memastikan perlindungan bagi penyandang disabilitas,” ujarnya.
Pajouw menekankan pentingnya eksekusi peraturan daerah yang melindungi kaum disabilitas, menciptakan lingkungan yang ramah dan inklusif.
Pasangan Lasut-Pajouw bertekad untuk memperjuangkan hak dan kebutuhan kaum disabilitas serta meningkatkan indeks kebahagiaan masyarakat Sulawesi Utara.
Mereka meminta dukungan warga pada pemilu yang akan datang pada 27 November. “Bersama, kita bisa mewujudkan Sulawesi Utara yang lebih hebat,” tutup Lasut.
Dengan visi yang jelas dan komitmen terhadap kesejahteraan masyarakat, pasangan ini berharap untuk mendapatkan dukungan penuh dari pemilih, demi masa depan yang lebih baik di Sulawesi Utara. (Konni Balamba)