
TNews, MANADO – Peringatan Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional berlangsung dengan khidmat di Aula Mapalus Kantor Gubernur Sulawesi Utara, Rabu (12/2/2025) pagi. Ratusan peserta dari berbagai sektor industri, perwakilan pemerintah, asosiasi pengusaha, serta serikat buruh hadir dalam apel yang menegaskan pentingnya penerapan sistem manajemen K3 sebagai pilar utama produktivitas.
Dalam apel yang dipimpin oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Sulut, Tahlis Gallang, satu pesan mengemuka: keselamatan kerja bukan sekadar kewajiban, tetapi investasi strategis bagi perusahaan dan bangsa.
Pesan ini semakin relevan di tengah laporan BPJS Ketenagakerjaan yang menunjukkan peningkatan kasus kecelakaan kerja dalam tiga tahun terakhir. Di sinilah peran perusahaan dalam membangun budaya K3 menjadi sorotan. “Mari jadikan momen perayaan Bulan K3 Nasional untuk memperkuat komitmen bersama dalam membangun budaya K3 yang unggul dan berdaya saing,” kata Tahlis.
Ditegaskan mantan Sekretaris Daerah Bolsel, Kotamobagu dan Bolmong itu juga, keselamatan dan kesehatan kerja bukan sekadar kewajiban formal yang harus dipatuhi.
“K3 adalah pilar utama dalam menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan manusiawi. K3 tidak hanya berkaitan dengan upaya mencegah kecelakaan kerja, tetapi juga merupakan investasi strategis untuk menekan kerugian usaha, meningkatkan kualitas hidup serta memperkuat daya saing dan produktivitas nasional,” terangnya.
Di antara deretan perusahaan yang menerima apresiasi atas kepatuhan dan komitmennya terhadap K3, PT J Resources Bolaang Mongondow (JRBM) tampil sebagai bintang utama. Perusahaan tambang emas ini membuktikan bahwa disiplin dalam penerapan K3 bukan hanya sekadar aturan, tetapi budaya yang tertanam dalam setiap sendi operasionalnya.
JRBM menerima penghargaan peringkat pertama dalam Zero Accident 2024, sebuah pencapaian yang menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam menciptakan lingkungan kerja yang bebas dari kecelakaan. Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Head of External Relation and Security JRBM, Andreas Saragih.
Dalam kesempatan tersebut, Andreas Saragih menyampaikan rasa bangga dan apresiasinya atas kerja keras seluruh tim JRBM dalam menerapkan standar keselamatan kerja yang tinggi.
“Penghargaan ini adalah hasil dari komitmen bersama, di mana setiap individu di JRBM berperan dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat. Kami percaya bahwa budaya K3 bukan hanya tentang kepatuhan, tetapi juga tentang kepedulian terhadap sesama pekerja,” ujar Andreas didampingi tim.
Penghargaan ini bukan sekadar simbol, tetapi bukti nyata bahwa JRBM memiliki komitmen kuat terhadap kesejahteraan pekerjanya. Budaya K3 di perusahaan ini tidak hanya mengedepankan kepatuhan terhadap regulasi, tetapi juga membangun kesadaran kolektif akan pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja sebagai bagian dari produktivitas berkelanjutan.
Sebagai perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan, JRBM memahami bahwa risiko kerja harus dikelola dengan strategi yang matang. Berbagai program pelatihan, pemantauan ketat, serta inovasi dalam penerapan sistem manajemen K3 telah menjadi bagian dari operasional sehari-hari. Dari aspek kesehatan, perhatian terhadap isu-isu seperti HIV/AIDS di lingkungan kerja menjadi wujud kepedulian terhadap kesejahteraan karyawan.
Penghargaan yang diterima JRBM dalam peringatan Bulan K3 Nasional ini bukan hanya sebuah pencapaian, tetapi juga tantangan untuk terus mempertahankan dan meningkatkan standar keselamatan dan kesehatan kerja. Sebagaimana disampaikan dalam sambutan apel, membangun budaya K3 yang unggul adalah bagian dari visi besar Indonesia untuk menjadi negara yang maju dan sejahtera melalui pembangunan sumber daya manusia yang produktif.
Tak berhenti di situ, JRBM juga meraih penghargaan peringkat pertama dalam pencegahan HIV/AIDS di lingkungan perusahaan, yang diterima oleh Superintendent Employee and Industrial Relations, Filep Sarapil Tulende. JRBM dianggap sukses melakukan upaya pencegahan dengan cara-cara promotif dan pemeriksaan kesehatan pekerja secara teratur.
Andreas Saragih memang tidak sendiri menjemput penghargaan istimewa ini. Ia didampingi Head of Environment, Health and Safety, Ronny Octavianus Kapoh serta beberapa personil dari Departemen Hubungan Industrial, Emergency Response Team (ERT) dan Serikat Pekerja JRBM.
Akrab dan kompak, menjadi pemandangan tersendiri di deretan peserta yang hadir di kantor gubernur. Dikatakan Andreas, penghargaan yang diraih merupakan buah dari kerja-kerja yang luar biasa dari semua pihak di perusahaan.
“Terima kasih atas kerja sama yang luar biasa. Kami bangga atas hubungan industrial yang harmonis dalam Perusahaan, sangat menghargai semangangat dan kerja sama yang baik antara manajemen dan serikat pekerja, dan tentu terima kasih pula atas dukungan semua pihak hingga kami bisa mencapai tujuan Bersama yang lebih efektif,” kata Andreas.
Dari Dua ganjaran penghargaan tersebut, JRBM telah membuktikan bahwa keselamatan kerja dan produktivitas bukanlah dua hal yang bertolak belakang, melainkan dua sisi dari mata uang yang sama. Dengan komitmen yang tak tergoyahkan, perusahaan ini semakin mengukuhkan dirinya sebagai pelopor dalam penerapan K3 dan upaya penanggunalangan HIV/AIDS di industri pertambangan. Keberhasilan ini layak menjadi inspirasi bagi perusahaan lain dalam membangun lingkungan kerja yang aman, sehat, dan berdaya saing.*
