TOTABUANEWS, BOLMUT – Keberadaan tempat penginapan atau kost-kostan di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) kini mulai menjamur seiring dengan perkembangan daerah.
Untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang berbauh negative, khususnya praktek-praktek maksiat terselubung, seperti mesum, kumpul kebo (pasangan yang bukan muhrim tapi tinggal sekamar), bahkan orang atau kelompok radikal. Maka pemerintah setempat, melalui Kantor Kesatuan Bangsa dan politik (Kesbagpol) setempat, akan segerah melakukan pendataan bagi pemilik dan penghuni penginapan atau tempat kost-kostan tersebut.
“Kita akan matangkan rencana tersebut, dimana tentunya Kesbagpol akan berkoordiansi dengan beberapa instansi terkait, serta menjalin kerjasama dengan pemerintah desa, selaku pemerintah di mana terdapat penginapan dan kostan itu,” kata Kakan Kesbagpol, Thamrin Daun saat dikonfirmasi kemarin.
Ia pun menjelaskan, langkah itu dinilai penting sebagai upaya antisipasi dini pemerintah daerah dalam menghalau hal-hal yang sifatnya negative.
“Banyak laporan soal kosan atau penginapan yang sering dijadikan tempat maksiat. Selain itu pendataan ini juga untuk mencegah adanya kelompok-kelompok radikal di daerah. Kita berharap program ini berjalan dengan baik serta dapat respon postif dari masyarakat,” jelasnya.
Sebelumnya, Yunan Tegela menuturkan jika pemerintah khususnya instansi-instansi terkait terkesan kurang mengawasi keberadaan tempat penginapan dan kost-kostan di daerah. Bukan tidak mungkin lemahnya pengawasan ini dimanfaatkan oleh para oknum penghuni kostan untuk berbuat maksiat, apalagi oleh kelompok radikal yang kini menjadi isu nasional.
“Wilayah Bolmut merupakan wilayah perbatasan antar Kabupaten dan Provinsi Sulut serta Gorontalo. Bukan tidak mungkin apa yang kita tidak harapkan terjadi akibat kurangnya pengawasan, baik dari sipemilik kostan dan penginapan serta pemerintah. Maka kami harap harus ada pendataan secara aktif kepada para penghuni penginapan dan kost-kostan itu,” harapnya.
Tim Totabuanews
