Memahami Penyebab Kulit Eksim dan Cara Menghindarinya

0
2

Cari tahu penyebab kulit eksim, dari faktor genetik hingga lingkungan, serta cara mencegahnya dengan perawatan skin barrier yang tepat.

Kulit eksim atau yang dikenal dalam dunia medis sebagai dermatitis atopik merupakan kondisi peradangan kronis pada kulit yang sering ditandai dengan rasa gatal, kulit kering, dan ruam. Di Indonesia, penyakit ini termasuk salah satu masalah kulit yang cukup umum, namun masih banyak yang belum memahami apa saja penyebab kulit eksim dan bagaimana cara mencegahnya.

Menurut data dari Ikatan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI), sekitar 15-20% anak-anak dan 1-3% orang dewasa di Indonesia pernah mengalami eksim. Kondisi ini tidak menular, namun bisa menurunkan kualitas hidup penderitanya karena rasa tidak nyaman yang ditimbulkan.

Apa Itu Eksim?

Eksim merupakan gangguan kulit kronis yang muncul dalam bentuk bercak kemerahan, kering, mengelupas, bahkan bisa melepuh dan mengeluarkan cairan jika digaruk. Eksim bukan sekadar masalah kulit biasa. Karena bersifat kambuhan, eksim memerlukan penanganan jangka panjang dan perhatian terhadap faktor-faktor pemicunya.

Berdasarkan American Academy of Dermatology (AAD), eksim terdiri dari beberapa jenis, antara lain dermatitis atopik, dermatitis kontak, dan dishidrotik. Namun jenis yang paling umum adalah dermatitis atopik.

Penyebab Kulit Eksim: Multifaktor dan Kompleks

Penyebab kulit eksim tidak tunggal, melainkan gabungan antara faktor genetik, gangguan sistem imun, dan lingkungan.

1. Faktor Genetik

Salah satu penyebab utama eksim adalah riwayat keluarga. Jika orang tua memiliki riwayat eksim, asma, atau alergi lainnya, kemungkinan anak mereka juga memiliki risiko lebih tinggi mengalami eksim. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature Genetics menemukan bahwa mutasi pada gen filaggrin (FLG) berperan dalam melemahkan fungsi skin barrier atau pelindung kulit, sehingga kulit menjadi lebih sensitif terhadap iritasi dan alergen.

2. Gangguan Skin Barrier

Kulit sehat memiliki lapisan pelindung (skin barrier) yang menjaga kelembapan dan mencegah masuknya zat asing. Pada penderita eksim, lapisan ini terganggu. Akibatnya, kulit menjadi kering, mudah iritasi, dan rentan terhadap infeksi. Penggunaan sabun berbahan keras, paparan deterjen, dan produk dengan alkohol tinggi dapat memperparah kondisi ini.

3. Lingkungan dan Iritasi

Pencemaran udara, debu, bahan kimia, cuaca dingin atau panas ekstrem, serta keringat berlebih bisa memicu atau memperparah eksim. Reaksi kulit terhadap bahan tertentu seperti nikel, parfum, lateks, atau sabun juga dapat menyebabkan dermatitis kontak yang menyerupai eksim.

4. Stres dan Psikologis

Faktor psikologis juga berperan penting. Banyak penderita eksim mengalami flare-up atau kekambuhan saat mengalami stres berat. Hal ini dipengaruhi oleh reaksi sistem imun terhadap hormon stres, yang kemudian memicu peradangan kulit.

5. Alergen dan Makanan

Beberapa makanan seperti telur, susu sapi, kacang, atau seafood bisa menjadi alergen bagi sebagian penderita eksim, terutama pada anak-anak. Reaksi alergi ini akan memicu peradangan pada kulit.

6. Infeksi dan Sistem Imun

Sistem imun yang terlalu aktif dapat menyebabkan respons berlebihan terhadap zat yang seharusnya tidak berbahaya. Selain itu, infeksi kulit akibat bakteri Staphylococcus aureus sering ditemukan pada kulit eksim yang terbuka, dan ini bisa memperparah kondisi.

Mengapa Skin Barrier Penting dalam Mengelola Eksim?

Skin barrier berfungsi layaknya “tembok pelindung” kulit. Jika pelindung ini rusak, kulit tidak hanya menjadi kering dan gatal, tetapi juga lebih rentan terhadap bakteri dan iritasi. Oleh karena itu, menjaga kelembapan kulit dan memperkuat skin barrier merupakan kunci utama dalam mengelola eksim.

Beberapa riset menyarankan penggunaan sabun alami yang tidak mengandung detergen keras atau alkohol tinggi untuk menjaga kelembapan kulit. Misalnya, sabun berbahan dasar minyak zaitun atau shea butter yang kaya antioksidan dan bersifat lembut di kulit sensitif. Produk perawatan kulit yang mengandung bahan alami seperti itu tersedia di beberapa platform seperti Flos Aurum yang mengedepankan sabun natural tanpa bahan aditif berbahaya.

Cara Mencegah dan Mengurangi Gejala Eksim

Walau eksim tidak bisa disembuhkan sepenuhnya, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah kambuhnya:

1. Gunakan sabun ringan dan alami, hindari yang mengandung parfum dan alkohol.

2. Pakai pelembap setelah mandi untuk menjaga hidrasi kulit.

3. Hindari pemicu seperti debu, cuaca ekstrem, atau makanan tertentu bila sudah diketahui menjadi alergen.

4. Jaga kebersihan kulit tanpa menggosok terlalu keras.

5. Kelola stres dengan olahraga ringan, meditasi, atau istirahat cukup.

6. Gunakan pakaian berbahan katun, hindari bahan sintetis yang menyebabkan gesekan berlebih.

Penyebab kulit eksim sangat beragam, dari faktor genetik, lingkungan, hingga stres. Mengidentifikasi penyebab yang paling relevan bagi diri sendiri adalah langkah awal dalam mengelola kondisi ini. Perawatan eksim tidak hanya soal obat dari dokter, tapi juga gaya hidup dan kebiasaan perawatan kulit yang konsisten. Salah satu kunci utamanya adalah menjaga skin barrier tetap sehat, termasuk dengan memilih produk perawatan yang ramah kulit sensitif.

Jika kamu sedang mencari produk alami untuk kulit sensitif, beberapa produk sabun alami seperti yang tersedia di Flos Aurum bisa menjadi opsi untuk mendukung kesehatan kulitmu sehari-hari.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES