TNews, SULAWESI UTARA — Komitmen Gubernur Sulawesi Utara, Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus, dalam membangun daerahnya tak diragukan lagi. Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian, dan Statistik (DKIPS) Provinsi Sulut, Dr. Denny Mangala, mengungkapkan bahwa sang gubernur bekerja tanpa kenal waktu.
“Setiap hari, Bapak Gubernur bekerja hingga larut malam memikirkan kemajuan Sulawesi Utara,” ungkap Mangala dalam wawancara bersama media.
Mangala menampik anggapan bahwa Gubernur Yulius hanya sibuk dengan pencitraan atau kegiatan seremoni. Ia menegaskan bahwa sejak dilantik, Gubernur Yulius telah menjalankan berbagai langkah strategis untuk mendorong pembangunan di segala sektor, termasuk lobi besar-besaran ke pemerintah pusat.
Lobi Ke Pusat Berbuah Manis
Gubernur Yulius aktif melobi sejumlah kementerian agar program-program strategis nasional dapat dialokasikan ke Sulawesi Utara. Hasilnya nyata:
• Kementerian Kelautan dan Perikanan mengucurkan dana untuk pengembangan Pelabuhan Bitung dan tambak udang.
• Kementerian PUPR mengalokasikan 3.000 unit rumah untuk masyarakat Sulut.
• Kementerian Pertahanan mendukung pendirian SMA Taruna Nusantara di Langowan.
• Kementerian Pertanian telah menyalurkan bantuan alsintan tahap pertama ke sejumlah wilayah.
• Bappenas merespons positif usulan pembangunan strategis daerah.
Pariwisata Digenjot, Jalur Penerbangan Baru Disiapkan
Dalam sektor pariwisata, Pemprov Sulut menjajaki pembukaan berbagai jalur penerbangan baru:
• Domestik: Manado-Toraja (sudah dibuka), disusul rute Manado-Kaltara, Manado-Maluku, Manado-Papua, dan lainnya.
• Internasional: Telah ada pembicaraan serius dengan maskapai terkait rute langsung Manado ke Hong Kong, Korea Selatan, Taiwan, dan Jepang.
Revitalisasi objek wisata juga digarap melalui sinergi antara provinsi, kabupaten/kota, dan pemerintah pusat.
Ketahanan Pangan dan Pendidikan Jadi Prioritas
Gubernur juga memacu perluasan lahan sawah di seluruh daerah melalui penyesuaian RTRW, dibarengi distribusi bantuan seperti pupuk, bibit, dan pompa air.
Untuk memperkuat ketahanan pangan, ASN didorong menjadi teladan dengan menanam bahan kebutuhan pokok di rumah.
Di bidang pendidikan, pembangunan Universitas Negeri di Bolaang Mongondow tengah disiapkan guna mendongkrak IPM kawasan. Sementara di sektor kesehatan, layanan rumah sakit diperbaiki, BPJS diperluas, dan pelayanan gratis dimulai dari Kabupaten Kepulauan Talaud.
Pertambangan dan Perikanan Dirombak
Gubernur mengambil langkah berani dengan tidak lagi menerbitkan Izin Usaha Pertambangan (IUP) baru. Sebagai gantinya, ia mendorong pembentukan Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) dan Izin Pertambangan Rakyat (IPR) agar aktivitas pertambangan memberi manfaat langsung ke masyarakat dan kas daerah.
Di sektor perikanan, industri perikanan diwajibkan memiliki kantor di Sulut agar kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) dapat dimaksimalkan.
Infrastruktur dan Gerakan Pangan Murah
Terkait infrastruktur, Pemprov Sulut mengakui banyaknya tantangan, terutama terkait keterbatasan anggaran akibat kebijakan efisiensi nasional. Namun, perbaikan jalan provinsi tetap diproses melalui mekanisme pengadaan barang dan jasa. Begitu juga dengan pembangunan infrastruktur pendidikan dan kesehatan.
Di sisi lain, Gerakan Pangan Murah rutin digelar bersama Bulog untuk membantu masyarakat mendapatkan bahan pokok dengan harga terjangkau, terutama menjelang perayaan keagamaan dan budaya.
Tantangan dan Harapan
Mangala menegaskan bahwa banyak program strategis Gubernur masih dalam proses sesuai siklus anggaran. APBD 2025 pun belum sepenuhnya merefleksikan visi dan misi Gubernur karena disusun pada tahun sebelumnya.
“Marilah kita beri waktu dan dukungan kepada Bapak Gubernur untuk bekerja. Kritik boleh saja, asal berdasarkan fakta, bukan asumsi atau motif politik,” pungkas Mangala.*
Peliput: Konni Balamba
