TOTABUANEWS, BOLMONG – Ujian untuk Sekolah Dasar (SD) yang dimulai kemarin mendapat keluhan dari beberapa orang tua murid itu disebabkan untuk kelas satu dan lima diwajibkan membawa menu makanan yang akan dikonsumsi oleh pengawas ujian dan para siswa.
Menyikapi keluhan itu Anggota Legislatif (Aleg) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bolaang Mongondow (Bolmong) Swempri Rugian menyayangkan sikap guru-guru yang membebani para siswa untuk wajib menyediakan konsumsi. “Saya mendapat laporan bahwa telah terjadi pertengkaran antara suami istri dikarenakan anaknya yang berjumlah empat orang harus menyiapkan menu makanan dan dibawa ke sekolah, alasanya itu untuk makan minum para pengawas,” beber Rugian, Senin (16/5) kemarin.
Dijelaskanya, jika satu SD gugus yang memiliki banyak siswa maka makanan yang diwajibkan bagi kelas satu sampai kelas enam dipastikan jumlahnya banyak. “Dalam ujian dibagi tiga sampai empat kelas dan total pengawas ada delapan, maka jika orang tua murid menyediakan makanan jelas-jelas itu banyak,” ungkapnya.
Lanjutnya, jangan hanya ada maksudnya dan harus mengorbankan para siswa yang tida ikut ujian. “Apa tidak ada rapat dulu seharusnya tidak boleh seperti ini yang terjadi, nantinya kami akan tindak lanjuti laporan ini dinas terkait harus melihat ini dan juga saya meminta kadis pendidikan untuk berikan teguran bagi guru yang mengharuskan murid untuk menyiapkan menu,” tegasnya.
Tim Totabuanews
