TOTABUANEWS, BOLMONG – Debat publik calon Bupati dan wakil Bupati Bolmong 2017 digelar Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Bolaang Mongondow (Bolmong) di Gedung Bagas Raya Yadika, Desa Kopandakan 2 Kecamatan Lolayan, Selasa (24/01).
Debat tahap pertama itu mengambil tema, hukum, politik dan pemerintahan. Ribuan pendukung pasangan calon nomor urut 1 Yasti Soepredjo Mokoagow dan Yanny Ronny Tuuk (Yasti-Yanny), serta pasangan Salihi Bue Mokodongan dan Jefri Tumelap (SBM- Jitu) tumpah ruah di luar gedung. Sebab, KPUD Bolmong sendiri membatasi masing- masing pasangan calon hanya membawa 75 orang pendukung dan tim pemenangan yang bisa masuk ke dalam gedung.
Sementara, untuk masyarakat umum, KPUD menyiapkan 500 tempat untuk tokoh masyarakat, pemuda, perempuan, LSM, dan pemilih pemula.
Debat kemarin, moderator Ridwan Lasabuda dengan tiga panelis masing- masing Fitri Mamonto, Abdurachman Konoras, dan Ferry Liando, dibagi dalam empat segmen. Yakni, penyampaian dan penjabaran visi misi pasangan calon, pertanyaan dari panelis, tanya jawab antar pasangan calon dan peryaataan penutup dari pasangan calon.
Setelah masing-masing menyampaikan visi dan misi, pasangan calon menerima pertanyaan. Dari enam pertanyaan yang diberikan, pertama soal pemerintahan yang bersih, Yasti menjelaskan pemerintahan bersih juga sangat tergantung leadership. “Selain itu manejerial skil aparatur dan transparansi. Responsif pemerintah yang peka terhadap kebutuhan warga serta tidak ada diskriminasi antar wilayah dalam pembangunan,” kata Yasti.
Salihi sendiri berpendapat bahwa untuk mewujudkan pemerintahan bersih, salah satunya tidak lagi mempekerjakan aparatur yang pernah terlibat kasus korupsi.
Sementara itu, soal konflik antar pasangan kepala daerah (Kada) yang biasa terjadi setelah terpilih, Yasti mengaku akan membuat konsensus, pakta integritas, membagi peran bersama Wakil Bupati sesuai tugas pokok dan fungsi (Tupoksi).
Salihi mengaku peran itu telah dilakoninya pada pemerintahan ia sebagai Bupati Bolmong lalu. “Pengalaman lima tahun lalu, sering ada gesekan tapi bisa kita jalani. Sebab, saya yang merasa lebih tua selalu berprinsip mengayomi,” ujar Salihi.
Adapaun upaya agar kasus jual beli jabatan seperti yang menjerat Bupati Klaten tidak terjadi di Bolmong, Salihi mengatakan pihaknya berkomitmen menghindari apa-apa yang tidak diinginkan warga apalagi melakukan tindakan melawan hukum.
Sementara Yasti menjawab bahwa agar tidak terjadi jual beli jabatan, maka yang harus dilakukan yakni pembinaan karir aparatur sipil Negara (ASN) serta mendidik ASN dengan manejerial skil. “Serta paling penting menjalankan seleksi terbuka pejabat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sesuai amanat Undang-Undang Nomor:5 Tahun 2014 (UU No:5/2016) Tentang ASN,” jelas Yasti.
Adapun kedua calon Wakil Bupati masing-masing Yanny Ronny Tuuk dan Jefri Tumelap menjawab pertanyaan soal komitmen mencegah ancaman pencemaran merkuri di sepanjang Sungai Ongkag, sungai terpanjang di Sulawesi Utara (Sulut), Yanny berpendapat ancaman merkuri penting diseriusi. Jika terpilih sebagai Wakil Bupati mendampingi Yasti, mereka akan melakukan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) serta penegakan aturan. “Pemerintah harus mengambil peran penting di sini. Penambangan tanpa izin penting diatur agar mengikuti regulasi guna mencegah ancaman merkuri,” katanya.
Jefri Tumelap mengatakan pencemaran sungai sangat berdampak pada warga di hilir. “Kita akan membangun bantaran Sungai Ongkag,” ujarnya.
Soal politik uang, Yanny menjelaskan bahwa jika itu terjadi maka substansi demokrasi tidak tercapai, sasaran Pilkada yang beradab, beradat dan bermartabat tidak tercapai. “Makanya saat kampanye dialogis, yang kita lakukan menjelaskan kepada warga agar memilih kandidat terbaik. Jika ada tim pemenangan yang terlibat, kita serahkan sepenuhnya kepada pihak berwenang,” paparnya.
Salihi mengatakan setelah menandatangani pakta integritas soal Pilkada beradab, beradat dan bermartabat , mulai saat itu SBM-Jitu menjalankan aturan yang ada. “Dalam penegakannya tentu dilakukan oleh petugas,” katanya.
Saat saling lempar pertanyaan, yang paling menarik ketika membahas Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Bolmong saat ini. Salihi memaparkan di masa pemerintahannya, IPM Bolmong meningkat di tahun 2014 berada di angka 63 menjadi 65,8 di tahun 2015. Tetapi pemaparan Salihi tersebut disanggah oleh Yasti Soepredjo Mokoagow.
Menurut Yasti, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) apa yang dipaparkan SBM betul. Tetapi jika dilihat dari rangking, IPM Bolmong tetap paling buncit dibandingkan daerah lain di Sulut. “Daerah lain IPM-nya sudah main di angka 70 ke atas. Secara angka IPM Bolmong naik, tetapi secara rangking tetap jauh di bawah yang lain. Ini yang akan menjadi pekerjaan kami, fokus kami,” kata Yasti.
Kegiatan debat publik atau debat kandidat akan dilaksanakan oleh KPUD Bolmong sebanyak tiga kali yakni 24 Januari, 30 Januari dan 7 Februari. “Pasangan Yasti-Yanny menguasai empat segmen debat, apalagi dengan visi misi untuk bolmong hebat. Sudah tepat dan sesuai dengan kebutuhan daerah. Yasti-Yanny jawaban kemajuan bolmong,” kata Kano, salah satu warga yang hadir pada kegiatan debat itu.
Tim Totabuanews