TOTABUANEWS, BOLSEL – Bupati Bolsel Hi Herson Mayulu SIP terkesan hanya gertak sambal soal rencana rolling khusus tenaga pendidikan (guru) Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolsel.
Diketahui, pada salah satu kegiatan Pemkab Bolsel belum lama ini, top eksekutif bolsel ini memastikan rencana rolling tenaga guru ini akan dilakukan di bulan Januari. Dan hingga berakhirnya bulan Januari, kemarin, mutasi guru belum juga dilakukan.
Akan tetapi, informasi dari sumber resmi, rolling tenaga guru memang sengaja diundur. Pasalnya, Pemkab Bolsel saat ini masih fokus pada persiapan pra audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang akan digelar Februari ini. Di sisi lain, rencana rolling ini menurut Bupati H2M, karena penempatan tenaga guru PNS di Bolsel belum merata.Guru (PNS) lebih banyak ada di ibu kota kabupaten. Padahal, kata H2M, idealnya ditingkatan Sekolah Dasar (SD) saja, guru yang berstatus PNS minimal 8 orang. Tapi fakta di lapangan, di setiap sekolah lebih banyak tenaga guru yang berstatus kontrak atau honorer. Menurut top eksekutif Pemkab Bolsel ini, ada sekolah yang kelebihan guru, tapi ada juga yang kekurangan, maka dari itu Pemda berinisiatif akan melakukan penyegaran. “Sebagai aparatur harus bersedia ditempatkan dimana saja. Jangan berpikir alasan mutasi ini karena ada sebab lain. Ini semua dilakukan untuk pemerataan pendidikan di Bolsel,” terang H2M, belum lama ini. Bupati dua periode ini juga menegaskan semua PNS terlebih khusus para guru harus fokus pada tupoksi (tugas pokok dan fungsi) masing-masing.
“Mengenai penempatan itu hak pemerintah daerah. Lagian guru yang ditempatkan di daerah pelosok juga mendapat tunjangan tambahan, jadi saya rasa tidak ada yang perlu dikeluhkan,” sentil Bupati H2M.Terpisah, Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas), Dinas Pendidikan Bolsel, Rante Hattani, mengatakan, pihaknya akan melakukan koordinasi langsung dengan Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah (BKDD) untuk menindaklanjuti rencana pemerataan ini. Ia menggambarkan, salah satunya SDN 2 Molibagu, Kecamatan Bolaang Uki yang memiliki 10 guru PNS ditambah 5 guru honor. Kemudian, SDN 1 Kombot, Kecamatan Pinolosian, 14 guru PNS dan 3 guru honor. Sementara di sekolah lain, sebut saja di SDN Modisi, Kecamatan Pinolosian Tengah, hanya didukung 4 guru PNS ditambah 1 guru honor, SDN 2 Meyambanga, Kecamatan Helumo, hanya 2 guru PNS dan 5 guru honor, MIS Batuhamba, Kecamatan Bolaang Uki, 2 guru PNS dan 6 guru honor. “Padahal, sekolah-sekolah (SD) tersebut memiliki jumlah ruang belajar yang sama, yaitu enam ruang belajar.Dan idealnya, tiap sekolah harusnya memiliki delapan guru ASN,”kunci Rante.
Tim Totabuanews