TOTABUANEWS, BOLMONG – Pasca kekalahan di Pilkada Bolmong 15 Februari kemarin, mantan Bupati Salihi B Mokodongan mulai ‘membersihkan’ sejumlah warga yang menempati lahannya. Informasi yang dihimpun, warga yang menempati lahan Salihi, diusir karena tidak memberikan dukungan di Pilkada Bolmong.
Hal tersebut yang dialami salah satu warga yang meminta namanya tidak dipublis. Warga tersebut bersama keluarga selama ini menempat lahan milik dari Salihi B Mokodongan (SBM) yang berada di Desa Motabang Kecamatan Lolak.
Kepada media ini, dirinya mengungkapkan kalau dia, didatangi sepupu Salihi, hanya menyampaikan bahwa SG dan keluarganya harus angkat kaki dari lahan yang sudah ditempati selama lima tahun itu. “Rumah yang sudah didirikan sejak lima tahun silam dari hasil kerja keras, harus dihancurkan karena kami didatangi sepupunya pak salihi Kim Paputungan untuk segera angkat kaki dari lahan tersebut, alasanya akan mereka gunakan,” beber SG, Minggu (19/2/2017) lewat telepon genggam.
Dijelaskan SG, dirinya pada pilkada bukannya tidak mendukung Paslon nomor urut dua itu. Akan tetapi, Ia masuk sebagai salah satu Panitia Pemungutan Suara (PPS) di Desa Motabang. “Kami sesuai aturan tidak bisa terlibat politik, apalagi mendirikan bendera partai, dan bukan hanya saya, adik saya juga terlibat sebagai KPPS, akhirnya saya dan keluarga saya diklaim mereka telah mendukung satu kandidat,” katanya.
SG juga membeberkan, bahwa bukan hanya dirinya yang akan jadi korban sakit hari dari kekalahan Paslon nomor urut dua ini, akan tetapi masih ada keluarga yang menempati lahan milik Salihi yang akan diambil lagi oleh pihak keluarga. “Kami masih punya harga diri, dan kami akan angkat kaki dari lahan itu, bukan hanya saya akan tetapi nantinya dari informasi lahan yang mana yang ditempati warga tidak mendukung SBM akan juga merasakan apa yang saya rasakan,” tukasnya.
Feybi Makalalag
