TOTABUANEWS, KOTAMOBAGU – Beternak ayam bangok atau ayam aduan saat ini bukan hanya sebagai sarana menyalurkan hoby. Akan tetapi, beternak ayam bangkok bisa menjadi bisnis yang cukup menjanjikan keuntungan yang besar. Hal itu ditegaskan ketua Perkumpulan Penghobi Ayam Bankok Nusantara (PPAKN) Sulut Jendy Nender, saat melantik pengurus cabang (pengcab) PPAKN Kotamobagu minggu kemarin.
“Ini bukan hanya sekedar menyalurkan hobi adu ayam. Tapi ini bisa kita jadikan bisnis besar yang bisa mendapatkan untung yang cukup lumayan,” ujar pengusaha Ayam bangkok terkenal di Indonesia ini.
Lanjut pria murah senyum ini, jika para peternak memiliki kwalitas ayam diatas rata-rata maka peluang mendapatkan pasar yang luas. “Saat ini rata-rata para penghobi ayam membeli ayam dari luar daerah. Nah, jika kwalitas ayam kita tidak kalah habatnya dengan ayam luar, mengapa kita harus membeli ayam dari luar. Bayangkan jika kwalitas ayam kita bagus, harganya bisa menjacapai 10 hingga 20 juta perekor untuk ayam berusia empat bulan,” katanya.
Jendry mengatakan, PPAKN hadir di Sulut untuk memfasilitasi para peternak ayam bangkok, agar mendapatkan materi (bibit) ayam berkwalitas untuk diternak. “Selain itu, PPAKN juga bisa membantu para pengusaha kurungan ayam. Makin banyak peternak ayam bangkok, makin laku juga kurangan ayam dan fasilitas ayam bangkok lainnya,” tandas Nender.
Diketahui, Pengcab PPAKN Kotamobagu telah dilantik Minggu pekan kemarin oleh Ketua PPAKN Sulut Jendry Nender. Sebagai ketua PPAKN Kotamobagu yakni DR Musly Mokoginta SH MH. Sedangkan Dewan pembina yakni Hi Ahmad Sabir SE, Nayodo Koerniawan SH dan Lendy Mokodompit.
PPAN Kotamobagu ini didukung oleh semua kalangan termasuk didukung oleh beberapa jurnalis BMR seperti Renza Bambuena, Khano Tontolawa, Konni Balamba, Darwis Bado dan Gito Mokoagow.
Turut hadir dalam pelantikan juga pengurus DPD PPAKN Sulut lainnya yakni Kris Lewu bersama beberapa ketua PPAKN di wilayah Sulut.
Konni Balamba