TOTABUANEWS, BOLMONG – Belum setahun dibangunya, jembatan yang berada di Desa Makaruo Kecamatan Dumoga Barat ini, sudah dalam kondisi memprihatinkan, mulai dari posisi talut yang terkikis dengan air sungai, sehingga mengakibatkan tidak akan lama posisi jembatan akan runtuh.
Hal tersebut membuat Panitia Kuhsus (Pansus) Laporan Keteranga Pertanggung Jawaban (LKPJ) Bupati tahun Anggaran 2016 DPRD Bolmong, jadi temuan dalam Kunjungan Kerja (kuker) ke wilayah dataran Dumoga raya. “Posisinya sudah sangat memprihatinkan, apalagi setahu saya aliran sungai itu dari arah bendungan toraut, jika ini dibiarkan maka bisa jadi kondisi jembatan akan putus kalau diguyur hujan dan intesitas air naik,” beber Robby Giroth, Kamis (5/4/2017).
Ketua Komisi III Masri Daeng Masenge, yang juga wakil ketua Pansus LKPJ Bupati tahun 2016 ini, menjelaskan bahwa pelaksanaan pembangunan jembatan itu, berasal dari anggaran di tahun 2016 lewat Dana Alokasi Kuhsus (DAK), dengan total diperkirakan ratusan juta rupiah. “Itu pekerjaannya dari DAK tahun 2016, belum setahun sudah banyak yang rusak, ini menjadi catatan buruk bagi kontraktor pelaksana,” katanya.
Dirinya berharap, agar kedepan tidak ada lagi kontraktor nakal seperti ini, karena sudah menggunakan anggaran besar dan pekerjaanya amburadul. “Ini menjadi catatan buruk, kepada kontraktor pelaksana, kedepan jangan ada lagi kegiatan seperti ini kami temukan di LKPJ tahun 2017,” kesal Masenge.
Disamping itu juga, Wakil Ketua Pansus ini mengingatkan ke instansi terkait untuk tidak lagi melibatkan kontraktor nakal dalam pelelangan dan kontrak proyek di tahun berikutnya atau tahun ini. “Kami rekomendasikan ke lewat Dinas Pekerjaan Umum (PU), jangan lagi gunakan kontraktor nakal, selain itu juga kami meminta kalau ada biaya pemeliharaan maka dimintakan ke pihak ketiga yang mengerjakan itu untuk memperbaikinya, jangan sampai ini jadi temuan BPK,” tukasnya.
EBBY MAKALALAG