TOTABUANEWS, BOLMONG – Meski pemerintah kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) telah mengambil sikap memberhentikan atau menutup kegitan PT Conch North Sulawesi Cement, namun rupanya management perusahaan yang beroperasi di Kecamatan Lolak ini masih tetap bertahan.
Ini tercermin dari pernyataan General Manager PT Conch, Zeng Guo Hua melalui Juru Bicara (Jubir), saat tim pemda Bolmong yang dipimpin Bupati Yasti Mokoagow melakukan sidak di lokasi PT Conch.
“Kami akan melaporkan pembongkaran ini ke pemerintah pusat dan pemerintah cina,” tegas jubir.
Mendengar pernyataan dari jubir PT Conch, Bupati Yasti Mokoagow geram. “Silahka lapor, saya tidak takut. Ini Mogondow,” kata Yasti dengan nada marah.
Selain soal ijin yang tak lengkap, penutupan PT Conch di Bolmong menurut Yasti beberapa waktu lalu adalah untuk kepentingan pembangunan bandara Lolak.
Yasti mengatakan, Bolmong harus memilih mana yang akan diutamakan dibangun Bandara atau perusahaan semen.
“Bolmong harus memilih, mana yang akan dilanjutkan pembangunannya, apakah PT Conch atau pembangunan Bandara. Ini ada rekomendasi kepada PT Conch, padahal sudah ada rekomendasi untuk pembangunan Bandara di lahan yang sama, makanya harus ditentukan mana yang akan terus dilanjutkan,” ujarnya.
Ditambahkan, rekomendasi pembangunan bandara sudah ada sebelum dikeluarkannya rekomendasi untuk PT Conch. “Seharusnya diperhatikan jauh sebelumnya. keduanya memiliki rekomendasi. Intinya harus ada pilihan mana yang lebih diprioritaskan,” tukasnya.
Diketahui, jika PT Conch masih tetap bertahan di Bolmong, maka pembangunan bandara Bolmong bakal batal.
Sementara disisi lain, kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) bakal menerima ‘bola muntah’ pembangunan bandara tersebut.
Dimana, wilayah paling selatan di BMR ini sebelumnya sudah sangat siap untuk lokasi pembangunan bandara.
Feybi Makalalag / Konni Balamba
