TOTABUANEWS, BOLMONG – Keberadaan pasar senggol di pusat kota Lolak, resmi dibuka panitia penyelenggara
Hal tersebut dikatakan Soepandi Damogalad kepada Media Totabuan, Jumat (16/6/2017), untuk mentaati aturan pihaknya telah menyurat ke Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Energi Sumber Daya Mineral (Disperindag-ESDM) Bolmong dan juga Dinas Perhubungan (Dishub).
“Disperindag-ESDM sebetulnya belum mengeluarkan rekomendasi. Namun, sesuai hasil rapat pada hari Selasa lalu, kegiatan pasar senggol sudah bisa dilaksanakan., sedangkan Dishub telah mengeluarkan Izin terkait penggunaan badan jalan,” ungkapnya.
Keberadaan pasar senggol di wilayah kota Lolak itu sudah kesembilan kali diadakan di bulan Ramdhan. “Kemungkinan pasar senggol akan dilaksanakan selama kurang lebih 10 hari. Untuk para pedagang pasar ini ada yang berasal dari Kota Kotamobagu, Tompaso Baru, Manado, Tomohon, Poigar, Minahasa dan Lolak,” ujarnya.
Setelah kegiatan selesai pihaknya langsung akan menyetor retribusi ke daerah. Sedangkan untuk pengamanan pihaknya melibatkan pemuda GP Ansor yang berasal dari empat Desa masing-masing. Desa Lolak, Desa Lolak Tombolango, Desa Mongkoinit dan Desa Motabang, Polsek Lolak, POM dan Koramil Lolak.
“Setelah kegiatan ini berakhir kami langsung menyetor ke daerah, awalanya sih, terkait pasar senggol ini ada pedagang lokal di pasar Lolak yang menolak pasar. Tapi kami sudah berdiskusi lebih jauh, bermusyawarah, dan telah mencapai mufakat antar kedua bela pihak,” tukasnya.
Terpisah Kepala Dsperindag-ESDM George Tanor melalui Kepala Bidang Perdagangan Helmidha Mokodongan menjelaskan. Sesuai hasil rapat bersama yang telah dilaksanakan sebelumnya, Asisten Ekonomi Pembangunan Setda Bolmong, Disperindag-ESDM, Dinas Perhubungan, Kapolsek Lolak, Kasie Trantib, Camat Lolak dan toko masyarakat sepakat bahwa pelaksanaan pasar senggol akan dimulai pada tanggal 15 Juni 2017. “Tujuan pasar senggol ini sebenarnya supaya masyarakat lebih mudah mendapatkan kebutuhan sandang dan pangan menjelang Idul Fitri, ini juga sebagaia ajang perputaran uang di Lolak, juga sebagai promosi bahwa ibukota Bolmong berada di Lolak,” katanya.
Dikatakan Helmidha, jumlah lapak yang tersedia panitia yang tahu, dinas tidak terlibat dalam penjualan lapak, semuanya diserahkan ke panitia. “Kami tidak menarik retribusi di pasar senggol. Petugas dari dinas akan mengawasi pasar senggol sebatas tupoksi dan hanya dilakukan di jam kerja saja,” jelasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Jultje Tumanduk mengungkapakan. Dengan adanya pasar senggol ini pihaknya mendukung penuh asalkan tidak ada masalah antara pedagang dan masyarakat. “Ya, kami mendukung penuh program panitia ini. Asalkan bisa dipergunakan dengan baik, ini juga lebih baik agar supaya masyarakat tidak lagi jauh-jauh berbelanja. Karena di Lolak sudah ada pasar senggol,” tutupnya.
Dari pantauan Setelah dibukanya Pasar Senggol, antusias masyarakat pun untuk membeli perlengkapan idul fitri mulai terlihat. “Dari pada jauh – jauh ke Kotamobagu, saya datang berbelanja disini saja, apalagi bahan dan kualitas pakaian juga sama dan juga murah,” ungkap Rasida warga Lolak.
Peliput: Ebby Makalalag