TOTABUANEWS.COM, Boltim – Keberadaan Tapal batas Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) dan Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) hingga kini belum ada kejelasannya. Penyelesaian tapal batas kedua wilayah hasil pemekaran Bolaang Mongondow ini terkendala atas saling klaimnya Pulau Lampu.
Sikap diamnya pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boltim dalam memperjuangkan tapal batas tersebut mendapat sorotan warganya. Tokoh Masyarakat Boltim, Ismail Mokodompit mengharapkan Pemkab Boltim agar tidak meremehkan permasalahan tapal batas kedua wilayah tersebut. Katanya, permasalahan tapal batas di semua daerah selalu menjadi polemik berkepanjangan.
“Tapal batas harus diselesaikan secepatnya agar dikemudian hari tidak menjadi persoalan tau malah jadi komoditi politik menjelang pemilihan umum,” ujar Ismail belum lama ini kepada sejumlah wartawan.
Katanya, walaupun secara adat, budaya dan kekerabatan Boltim-Bolsel sangat kental namun secara adminstratif harus jelas, wewenang dan hak kedua belah pihak. Apalagi menjelang akan pemekaran dan pembentukan provinsi Bolaang Mongondow Raya maka hal tersebut harus segera terselesaikan. “Jangan sampai suatu saat kekerabatan ini rusak hanya masalah tapal batas,” jelas Ismail.
Asisten I Pemkab Boltim, Amin Musa saat dikonfirmasi mengakui belum tuntasnya tapal batas Boltim-Bolsel tersebut. Hal itu terkendala status kepemilikan pulau Lampu. “Iya masalah tapal batas kedua wilayah itu belum selesai masih terus dibahas,” terangnya.
Senada diakui oleh Kepala Tata pemerintah (Tapem) Pemkab Boltim, Rusdi Gumalangit mengatakan hasil pembahasan tentang rupa muka bumi tahun lalu di Manado mengatakan bahwa pulau lampu adalah wilayah Boltim.
“Waktu itu saya masih camat dan pak Nizar Kadengkan masih Camat Nuangan. Kami hadir di pertemuan rupa bumi di Manado dan hasilnya Pulau Lampu milik boltim,” jelasnya.
Sekadar diketahui, posisi Pulau Lampu berada di antara wilayah Desa Jikobelanga Boltim dan wilayah Posilagon Bolsel. (edmon)