TOTABUANEWS, BOLMONG – Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) desa Werdy Agung kecamatan Dumoga Tengah mengeluhkan jembatan penghubung ke Sekolah. Hal ini dikeluhkan salah satu guru SMK Selasa, (12/09).
Katanya, jembatan penghubung ke sekolah hanya menggunakan papan kayu kecil. “Kasihan siswa saat melewati sungai harus melepaskan sepatu dan melewati kayu kecil, “keluhnya, yang mewanti – wanti media untuk tidak dipublis namanya dimedia.
Untuk itu, dia berharap kepada pemerintah daerah atau provinsi untuk memperhatikan keluhan mereka ini. “Kami sudah ajukan proposal ke daerah namun sampai dengan saat ini belum direalisasikan, “imbuhnya.
Katanya, pembangunan jembatan itu sudah diusulkan sejak masa kepempinan bupati Salihi Mokodongan.”Kami berharap pemerintahan yang baru Bupati dan Wakil Bupati dapat mendengarkan aspirasi. Meski hanya lewat media, “pintahnya.
Dirinya, merasa malu melihat semua ini, bagaimana Generasi muda akan maju jika saja, pergi ke sekolah harus melewati jembatan papan karena tidak ada jembatan. Padahal jika dilihat, jembatan yang akan dibuat tidak terlalu besar biaya yang akan dikeluarkan.”Mengapa pemerintah hanya memandang sebelah mata pendidikan anak bangsa,
Pak Gubernur yang kami cinta tolonglah berikan bantuan kepada anak bangsa yang masih pergi ke sekolah harus melewati jembatan kayu,”tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jafar Paputungan mengatakan, akan berkoordinasi dengan intansi yang terkait. “Kalo soal bangunannya tentu saya bisa bantu komunikasi dengan provinsi. Namun keluhan ini jembatan penghubung kesekolah urusanya PU. Tapi saya akan koordinasi dengan PU kabupaten, “ungkap Jafar.
Kepala Dinas PU Ir Norma Makalalag berkata, belum mendapat laporan dari warga. “Saya akan cek dilapangan, namun sekolah dapat usulkan ke pemkab. Sapa tau dapat dianggarkan APBD 2018 mendatang, “singkat Norma.
Tim Totabuanews