ADVETORIAL, BOLTIM – Bupati Bolaang Mongondow Timur Sehan Landjar SH didampingi Sekretaris Daerah Ir Hi Muhammad Assagaf menghadiri rapat koordinasi dan evaluasi rencana kerja pemerintah daerah se Sulawesi Utara (Sulut), Jumat (02/2/2018), di Graha Gubernuran Sulut, Manado. Kegiatan dibuka secara resmi oleh Gubernur Sulut Olly Dondokambey SE, didampingi Sekretaris Daerah Provinsi Edwin Silangen SE MS dan dihadiri kepala daerah serta Forkopimda Sulut.
Gubernur menyampaikan bahwa dasar dari pelaksanaan kegiatan adalah Permendagri 86 tahun 2017 tentang tahapan, tatacara penyusunan, pengendalian dan evaluasi hasil rencana kerja pemerintah daerah termasuk di dalam pembangunan. “Kegiatan ini bisa melihat dan mengukur seberapa jauh pelaksanaan pembangunan dan pemerintahan yang ada di tiap kabupaten dan kota sehingga bisa di evaluasi,” tutur Gubernur.
Bupati Boltim Sehan Landjar SH, saat memaparkan Laporan evaluasi rencana kerja Pemerintah Kabupaten Boltim tahun 2017 menyampaikan, ada tujuh prioritas pembangunan daerah di Kabupaten Boltim pada tahun 2017 diantaranya, penanggulangan kemiskinan (pendidikan, kesehatan dan sosial), revitalisasi pertanian perkebunan dan perikanan, pengembangan ekonomi lokal, pembangunan infrastruktur, pembangunan kawasan pariwisata, pelestarian hutan serta reformasi birokrasi dan pelayanan publik. “Tahun 2017 Boltim fokus pada 4 prioritas pembangunan daerah yaitu penanggulangan kemiskinan (pendidikan, kesehatan dan sosial), pembangunan infrastruktur dasar dan penataan iklim invetasi, reformasi birokrasi dan pelayanan publik serta pembangunan kawasan pariwisata dan pelestarian nilai-nilai budaya,” terang Bupati.
Lanjut Bupati mengatakan, pada tahun 2017 realisasi pembangunan di Kabupaten Boltim cukup baik. Hal itu dapat dilihat pada indikator makro pembangunan daerah dimana untuk PDRB perkapita yang mendekati Rp. 40 juta perkapita/tahun. “Hampir mendekati angka nasional yang berada pada posisi kurang lebih 3500 US dolar,” kata Bupati.
Untuk angka kemiskinan, tutur Bupati, Boltim berada di angka 6% atau menurun bila dibandingkan tahun sebelumnya yang berada pada posisi 6,77%. “Angka ini jauh lebih baik bila dibandingkan kabupaten kota lainnya bahkan dibawah presentasi provinsi yang saat ini berada di angka 8,10%. Untuk sektor pendidikan Saya kira tidak bermasalah karena kualitas guru (target guru bersertefikasi) dan ketersediaan sarana prasarana melampaui target,” tutupnya.
DICKY MAMONTO