TOTABUANEWS, KOTAMOBAGU – Pemanfaatan serabut pahon aren (Ijuk), menjadi sapu di Desa Sia’ Kota Kotamobagu, terus mendapat membaharuan olahan, dan perubahan manfaat. Tak hanya dijadikan sapu, Bahkan Ijuk kini mulai diolah menjadi sikat baju, sikat WC, sikat gigi, serta peralatan rumah tangga lainnya.
“Kini telah berkembang, tak hanya diolah menjadi sapu saja. Tapi lebih dari itu, kini sudah diolah menjadi barang-barang dangan daya tarik jual yang lebih bagus, seperti bundur (sikat baju). Lagipula, sumber daya alam kita melimpah, harus dimanfaatkan dan dijaga kelangsungannya, agar bisa membari nilai tambah,” kata Kepala Desa Sia’ Herto Balansa, Sabtu (24/02/2018).
Kemajuan pemberdayaan manfaat ijuk ini, berkat adanya pelatihan yang dilakukan kepada para pengrajin ijuk.
“Memang kita masih industri rumahan, tapi memang hampir rata-rata penduduk sini, menjadikan olahan ijuk sebagai salah satu sumber pendapatan. Sehingga melihat potensi ini, pemerintah berupaya mendatangkan pelatih agar, Ijuk yang tadinya hanya bisa diolah menjadi sapu, kini sudah bisa diolah dengan berbagai bahan, yang memiliki nilai jual lebih bagus,” jelasnya.
Selain dipasarkan di Kotamobagu, lanjutnya, olahan ijuk ini juga sudah dipasarkan di daerah bahkan provinsi tetangga.
“Sudah dipasarkan ke BMR, Manado, Gorontalo, dan bahkan sudah bisa didapatkan di Supermarket yang ada,” ungkapnya.
Dirinya berharap, Kotamobagu bisa menjadi penghasil ataupun penyedia Ijuk dengan pemberdayaan dan kualitas bagus, agar nilai tawar yang lebih baik.
“Harus bisa menjadi penghasil Ijuk, dengan tampilan dan kualitas yang baik, demi permintaan pemenuhan kebutuhan pasar, disamping tentunya untuk meningkatkan perekonomian warga,” pungkasnya.
NENO KARLINA