TOTABUANEWS, KOTAMOBAGU – Calon Wakil Wali Kota Kotamobagu Suharjo Makalalag, rupanya kurang nyaman dengan judul pemberitaan media ini soal kunjungan di Matali beberapa waktu lalu.
Kepada TOTABUANEWS, via seluler dia mengaku meski isi beritanya bagus, tapi judul berita membuat Ia tak nyaman. “Bahkan awalnya saya merespon postingan berita itu dengan emo Love (super), tapi setelah berbeda dengan tanggapan pendukung JaDi-Jo, emo saya tarik lagi. Saya yang pertama membaca berita itu. Isi nya bagus,” ujar Suharjo.
Meski demikian baginya kata terciduk mempunyai konotasi negatif yang lebih banyak di gunakan dalam bahasa aparat penegak hukum melaksakan tugas.
Disisi lain, Suharjo menjelaskan beragam tanggapan terkait hubungannya dengan Kelurahan Matali. “ Alahmakum kakek asya TOMPIKO MAKALALAG adalah Sangadi yg ke tiga di Matali yang pernah memerintah di Jaman Raja Manoppo tahun 1914~1915.
Pada saat yang sama, kakek juga memegang pemerintahan pertama di Molinow tahun 1910~1922. Ibunya bernama yang saya muliakan Bua’ Djamarutu Makalalag (almarhuma) yang lebih kami kenal dengan Bua’ Tutu Makalalag.
Makamnya ada di komplek Raja Manoppo dan keluarga di Matali. Istrinya yg saya muliakan Hondi Binol (almarhum) keluarga Motoboi Kecil,” jelas Suharjo.
tim totabuanews