TOTABUANEWS, KOTAMOBAGU – Pemerintah Kota (Pemkot) Kota Kotamobagu melalui Dinas Unit Pembantu Teknis Daerah (UPTD) Kotamobagu Instalasi Farmasi Kesehatan (IFK) sejauh ini tidak pernah kekosongan obat. Jika dikatakan kekosongan itu artinya pasien harus dirujuk ke RSUD. Hal ini dikatakan Kepala UPT Instalasi Farmasi Kesehatan Yunivia Manoppo S Fam Apt.
“Puskesmas bukan kekurangan obat atau kekosongan obat, ini karena obat di sediakan di tingkat rumah sakit itu harus dirujuk, karena ini sesuai aturan,” ucapnya ibu berjilbab tersebut.
Di puskesmas sendiri hanya melaksanakan proses perencanaan pun dengan penyimpanan distribusi obat.
“Kita masing-masing mempunyai pos. Dan kalau pasien sudah dirawat 3 hari, artinya harus dirujuk. Sekali lagi saya sampaikan,obat di puskesmas maupun RS Kotamobagu tidak pernah kekosongan obat,” tegasnya.
Ditambahkannya pihak UPTD menyiapkan bafer stok selama 18 bulan.
“Perencanaan obat bukan hanya 1 tahun, kami ada perhitungan sendiri, bafer stok namanya, 6 bulan. Jadi persediaa obat di hitung 18 bulan,” ungkapnya.
Dia membeberkan, pengadaan obat di UPTD Gogagoman 1,7 milliar.
“Pengadaan obat tahun 2018 sekitar 1,7 miliar termasuk sarana prasarana,” singkatnya.
Peliput: Neno Karlina