TOTABUANEWS, BOLMONG – Kondisi cuaca yang tidak menentu dan juga perilaku hidup tidak sehat, memicu munculnya penyakit DBD, untuk Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) penyakit ini sudah terjadi di beberapa wilayah, salah satunya di wilayah dumoga raya.
Mengatisipasi jangan sampai ada korban, Dinas Kesehatan (Dinkes) Bolmong melakukan invetigasi titik penyebaran DBD dan koordinasi dengan Camat disemua wilayah, Koramil dan Polsek setempat,
“Kami pun melakukan investigasi di sekolah untuk mempercepat informasi melalui guru dan siswa, yang akhirnya kami temukan Vas Bunga di ruang kelas salah satu sekolah yang airnya tidak dikontrol secara berkala,” ujar Kepala Dinkes Dokter Sahara Albugis melalui Kabid Pencegahan, Pengendalian Penyakit dan Keswa, Wiyono, Selasa (24/4/2018).
Lanjutnya, bahwa hal ini merupakan tempat perindukan Aedes. Maka harus diperhatikan, sehingga jentik nyamuk tidak berkembang biak.
“Ini masalah serius dan harus ada perhatian dari semua pihak,” tegasnya.
Dirinya menambahkan, untuk pengendalian lingkungan dibawah komando Camat Heliek Manggopa, Koramil, Polsek serta warga Dumoga 1, Siniyung, Siniyung 1 dan Bumbungon.
“Sudah diterapkan secara rutin dalam seminggu ada satu hari untuk kerja bakti massal dan diikuti dengan fogging massal agar jentik bisa lenyap dan nyamuk dewasa mati,” katanya.
Dirinya menyarankan untuk masyarakat yang merasa demam agar segera melapor untuk penanganan lebih lanjut.
“Kejadian ini merupakan pengalaman dan pembelajaran kepada kita semua yang harus peduli dan tanggap terhadap kondisi lingkungan. Masyarakat juga jangan segan-segan memeriksa kesehatan,” tutupnya.
Diketahui, dari data Dinkes Bolmong untuk penderita DBD sampai pekan ini berjumlah 32 kasus, 7 diantaranya adalah kasus terakhir dari Dumoga I ada 4 kasus, 2 kasus di Siniyung dan 1 lagi di Siniyung 1. Namun untuk Siniyung 1 adalah kasus import.
Dari semua pasien yang ada semua telah sembuh. 1 pasien di rujuk ke Manado karena kelainan jantung dan 1 lagi yang dikabarkan meninggal kemarin adalah warga lansia bukan karena DBD, serta anak-anak yang dikabarkan meninggal ternyata setelah diklarifikasi bukan disebabkan karena DBD.
Peliput: Ebby Makalalag