TOTABUAN.NEWS, KOTAMOBAGU – 13 tahun keliling Indonesia berjualan Martabak, Arya Nurohman (33), akhirnya memilih Kotamobagu, sebagai daerah untuk mengepakkan sayap bisnis martabaknya.
Lelaki asal Desa Lebak Siuk, Kabupaten Tegal, Jawa Timur ini sudah hampir 5 tahun berjualan martabak di Kotamobagu, dan sekarang setiap malam mangkal, di sepanjang jalan19 Desember, Kelurahan Motoboi Kecil.
“Saya pernah jualan di pulau Jawa, Kelimantan, Sumatra, malah sempat di Bali, tapi persaingan pasar, dan harga jual yang murah membuat saya mencoba datang di Kotamobagu, sampai akhirnya menetap di sini,” katanya Senin (25/06/2018).
Harga jual yang bagus, dan warga Kotamobagu yang ramah, memiliki tempat tersendiri di hati Arya.
“Peluang dagang di sini sangat baik, itu juga alasan kenapa beberapa kerabat saya, juga menyusul saya jualan martabak di sini,” ujarnya.
Kepada TOTABUAN.NEWS, Arya mengaku, dalam sekali jualan bisa menghabiskan 500-600 paket martabak.
“Harganya variatif, tergantung jenis martabak apa yang dipesan, Martabak biasa Rp. 18.000,00 Special Rp. 23.000,00 Istimewa Rp. 28.000 dan Super Rp. 32.000,00 tergantung mau pilih apa,” jelasnya.
Arya berterima kasih kepada pemerintah Kotamobagu yang telah membiarkan para pelaku usaha sepertinya bisa berjualan dengan aman.
“Alhamdulah, pemerintah tidak mengintervensi pedagang luar seperti saya. Memang pada dasarnya Kotamobagu adalah daerah ramah menjanjikan bagi para pelaku usaha,” pungkasnya.
Peliput: Neno Karlina