TOTABUAN.NEWS, KOTAMOBAGU – Berawal dari menyenangkan hati suami yang menyukai masakan pedas, Sri Paputungan (33), atau yang lebih dikenal Mak Yuda, berhasil membuat ikan Nila Bakar “Morobut” miliknya menjadi incaran.
Dikatakannya, usaha ini berani digelutinya atas dorongan tetangga yang sempat merasakan ikan Nila Bakar miliknya.
“Sebenarnya gak ada rencana, hanya karna para tetangga mengatakan masakan saya enak, dan juga amat pedas, saya didorong untuk jualan,” katanya, Jumat (20/08/2018).
Menurutnya, “Morobut” yang berasal dari bahasa Mongindow artinya pedas, yang disematkan pada Nila Bakarnya, adalah inisiatif dari pembeli.
“Karna pedas, jadi orang-orang sendiri yang memberi nama ‘Morobut’,” ujarnya.
Dalam sehari, Mak Yuda bisa menjual puluhan ekor Nila Bakar.
“Ada yang memesan dahulu, ada yang gak sempat karena sudah habis, bisa 90-an ekor, kadang bisa 100 ekor Nila Bakar yang terjual,” jelasnya.
Nila Bakar Morobut memiliki harga jual yang variatif. Tergantung tingkat kepedisan dan ukuran ikan.
“Seporsi dari Rp 15.000- 45.000, tergantung besar kecilnya ikan. Lumaian, pendapatan bruto (kotor) bisa mencapai jutaan rupiah,” ungkap ibu tiga anak ini.
Dirinya berharap, usahanya ini bisa berkembang dan mendapat sambutan baik dari pemerintah.
“Amin, semoga ini bisa terus berkembang, apalagi ini kota model jasa. Pokoknya mudah-mudahan dapat bantuan dari pemerintah juga,” pungkasnya.
Peliput: Neno Karlina