TOTABUAN.NEWS, KOTAMOBAGU – Imunisasi Maelses Rubela yang telah mendapat dukungan dan persetujuan dari Kementeian Dalam Negeri, Nahdlatul Ulama (NU), dan Muhamadiyah, nyatanya masih sulit diimplementasikan di Kotamobagu, pasalnya, diduga, sejumlah sekolah masih menolaknya.
Pengelolah Program Imunisasi, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kotamobagu, Heru Damopolii mengatakan, sampai saat ini progres untuk imunisasi Maelses Rubela (MR) baru 24 persen.
“Kendala yang ditemukan di lapangan, sampai hari ini ada 2 sekolah yang menolak. Cuma laporan keselurahan dari Puskesmas belum kami terima. Kalau yang menolak, hari ini ada yang dari Motoboi. Dan kalau wilayah Puskesmas Gogagoman, Sekolah Dasar (SD) Hidayatulah,” katanya.
Tak hanya itu, lanjutnya, ada beberapa yang menyurat ke Puskesmas, melakukan penolakan.
“Kami hanya bekerja sesuai dengan prosedur yang ada, walau sampai hari ini prograsnya masih 24 persen dari total capaian, yang harusnya dia musti 26 persen. Dari tingkat rata-rata Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Kotamobagu justru berada di bawah sekali,” ungkapnya.
Meski demikian, pihaknya terus menyemangati petugas di lapangan, agar terus bekerja.
“Walau kita masih menunggu halal atau tidaknya dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), tapi kita juga sudah mendapatkan dukungan dan persetujuan dari dua ormas, yakni Nu dan Muhamadiyah,” jelasnya.
Dirinya berharap, agar semua elemen masyarakat, semua instansi, turut bekerjasama dalam mengkampanyekan imunisasi MR ini.
“Ya harapannya, semua bisa turut bersama termasuk juga teman-teman media, untuk mengkampanyekan RM ini. Karna, ini merupakan program nasional. Dan setelah imunisasi tahap 1 RM di Jawa, sekarang di tahap 2 di sini. Belakangan signifikan sekali penolakan, karena sudah terlanjur termakan hoax,” pungkasnya.
Sebelumnya, Walikota Kotamobagu, Ir. Tatong Bara, turut mengajak masyarakat untuk semangat dalam mengikuti imunisasi RM.
“Kita akan terus menerus untuk mengkampanyekan ini, mengupayakan agar tidak ada lagi pertanyaan yang mendalam timbul di masyarakat,” singkat Walikota.
Peliput: Neno Karlina