TABUAN.NEWS, KOTAMOBAGU – Jumlah penduduk miskin di lingkup Pemerintahan Kotamobagu terbilang rendah. Pasalnya, dibandingkan 2016 prestasenya 5,58 persen, sedangkan 2017 turun sampai 5,9 persen. Hal ini dikatakan Kepala Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah Sofyan Mokoginta melalui Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Ifan Malah, Rabu (29/08/2018).
“2017 tingkat kemiskinan 5,9 persen. Sementara 2018 rekapan atau pemuktahiranna nanti akhir Desember,” ujarnya.
Menurut Malah, pihkanya tengah mengambil langkah untuk program prioritas percepatan penanggulangan kemiskinan kota Kotamobagu.
“Diantaranya program ini ada tiga pendekatan, berdasarkan jumlah penduduk, sosial ekonomi, bedasarkan desil tingkat kesejahteraan. Dan sampai saat ini semua sementara berjalan,” ungkapnya.
Sementara itu, dalam penuntasan Kemiskinan tersebut, Dinas Sosial kotamobagu juga menetapkan beberapa program diantaranya, perekrutan tenaga fasilitator penuntasan kemiskinan, ditiap Desa/kelurahan. Selain itu, ada juga beberapa bantuan yang dinerikan guna menekan angka kemiskinan di Kotamobagu.
“Nanti tenaga fasilitator ini akan membantu menyelesaikan permasalahan sosial penanggulangan kemiskinan. Jadi apapun keluhan masyarakat terkait pelayanan sosial, fasilitator ini yang akan mendata, untuk memudahkan masyarakat. Nah, dengan begitu tentunya akan semakin mengurangi tingkat kemiskinan di Kotamobagu,” ujarnya.
Terpisah, Wali Kota Kotamobagu Ir Hj Tatong Bara membenarkan, di Kota Kotamobagu terus mengalami penurunan. Berdasarkan data pada tahun 2016 presentasenya 5,58 persen, sedangkan di tahun 2017 berkurang menjadi 5,09 persen.
Wali kota mengatakan, angka kemiskinan tahun 2017 di Kotamobagu berhasil ditekan hingga angka 5,09 persen.
“Selain angka kemiskinan yang rendah. Untuk angka kemiskinan kita yang terendah kedua setelah Kota Manado. Ini adalah kesuksesan kita semua dan menjadi bukti bahwa masyarakat Kotamobagu sejahtera,” terang Tatong.
Peliput: Neno Karlina