TOTABUANEWS, BOLMONG – Kinerja dari Pemerintahaan Desa Bakan Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), mendapat sorotan warganya.
Dimana kata salah satu sumber warga yang enggan dipublikasikan namanya, mengatakan, selama menjabatnya Sangadi Desa Bakan, Hasanudin Mokodompit belum ada pembangunan yang terlihat.
“Pembangunan lewat Dana Desa (Dandes) itu belum sepenuhnya terlihat, pembangunan yang ada di desa kami saat ini saja tidak luput dari bantuan CSR dari perusahaan tambang JRBM,” ungkapnya, Sabtu (22/9/2018).
Dia juga menyinggung persoalan anggaran pemdes berupa pengelolaannya sepenuhnya melibatkan pihak keluarga, dimana katanya Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) telah dikelolah pihak keluarga lewat warung untuk menjual bahan pokok, tapi tidak berapa lama sudah tutup.
“Seperti bumdes itu banyak yang bertanya mengapa dikelolah oleh keluarganya sangadi, apalagi diketahui bendahara bumdes juga dijabat oleh keluarga sangadi. Warung juga yang dijadikan bumdes milik dari keluarganya dan, akhirnya tidak jalan atau bangkrut,” ungkapnya.
Disisi lainnya, terkait struktur pemerintah desa yang hingga saat ini masih menggunakan perangkat lama. Ada sebagian yang sudah tidak aktif tapi masih menerima gaji perangkat, dan juga sudah yang berumur di atas 60 tahun tapi masih dipekerjakan.
“Seharusnya ini jadi perhatian juga sangadi, melakukan penyegaran kinerja perangkat, karena sudah ada yang berumur di atas 60 tahun masih bekerja, bahkan ada yang tidak aktif lagi tapi masih menerima gaji, seperti jabatan Kaur desa,” bebernya.
Bukan juga persoalan perangkat, yang dijadikan persoalan dan sorotan. Tapi keberadaan anggota Badan Permusyarawatan Desa (BPD) yang sudah tidak tinggal di desa tapi masih menjabat.
“Ada dua anggota BPD satunya wakil ketua. Yang membuat kasus tidak pantas seharusnya menjadi anggota BPD, serta sudah tidak tinggal di desa tapi masih menjabat,” katanya.
Menanggapi hal itu, Sangadi Desa Bakan, Hasanudin Mokodompit mengatakan, seharusnya permasalahan yang ada di desa berupa keluhan warga lewat pembangunan tidak perlu dibeberkan ke media.
“Seharusnya disampaikan ke kami juga selaku Pemdes Bakan, jangan hanya disampaikan ke wartawan,” ujar Mokodompit.
Dijelaskannya, untuk pergantian perangkat belum dilakukan mengingat tensi politik di desa dan juga kata sangadi, perangkat yang ada masih loyal dan bekerja secara maksimal.
“Untuk mencari pengganti perangkat itu agak susah, perangkat yang ada saat ini masih maksimal dalam bekerja, memang ada yang sudah di atas 60 tahun tapi saya akan tinjau kembali karena itu saya tidak tahu ada yang sudah berumur,” katanya.
Untuk Bumdes, dijelaskannya, bahwa memang tahun kemarin ada akan tetapi ditahun ini dihentikan.
“Kami masih hentikan untuk anggatan Bumdes Bakan, apalagi dana sangat minim. Dimana kita harus melihat potensi apa yang dikembangkan. Kemarin kita coba warung tapi di desa keberadaan warung banyak, dan untuk memberikan gaji ke anggota Bumdes itu yang kami pikirkan saat ini,” jelasnnya.
Untuk persoalan keanggotaan BPD dirinya tidak menapik hal tersebut, dikatakannya ada anggota BPD sudah tinggal di desa lain.
“Akan tetapi untuk rapat dan kegiatan lainnya anggota tersebut selalu hadir,” kilahnya.
Peliput: Ebby Makalalag
