TOTABUAN.NEWS, KOTAMOBAGU – Wilayah Kecamatan Kotamobagu Timur Kota Kotamobagu saat ini menjadi wilayah yang paling rawan DBD. Pasalnya, dari Januari hingga Oktober Dinas Kesehatan (Dinkes) Kotamobagu mencatat sebanyak 38 warga yang menetap di Kecamatan itu terserang DBD.
Menurut Kepala Dinkes Devie Ch Lala, penyebab terjadinya DBD yaitu tidak terjaganya kebersihan lingkungan sehingga menjadi wadah penempatan nyamuk jentik. “Yah, itu penyebabnya, sehingga perlu perhatikan tentang kebersihan lingkungan,” kata Devie, Kamis (25/10/2018).
Selain Kotamobagu Timur, juga terdapat beberapa kasus DBD di wilayah lainnya, seperti di Kotamobagu Barat sebanyak 33 warga, Kotamobagu Selatan sebanyak 17 dan Utara ada 17 waega yang terserang penyakit menular ini.
“Tahun ini sebanyak 95 warga yang terkenak penyakit DBD, penyakit ini bisa menyerang kapan saja kalau lingkungan tidak bersih, sehingga kebersihan itu penting untuk mencegah serangan penyakit ini,” ujar Devie
Untuk itu, Ia kembali mengingatkan akan pentingnya perhatian masyarakat tentang kebersihan lingkungan. Apalagi sekarang sudah memasuki musim hujan yang berpotensi menimbulkan wadah penyakit DBD.
“Kebersihan sangatlah penting bagi kesehatan kita semua, tentu masyarakat harus ada perhatian disitu. Sehingga mari kita jaga bersama kebersihan lingkungan ini agar terhindar dari berbagai penyakit kususnya DBD,” tandasnya.
Peliput: Neno Karlina